
DI tengah keterbatasan akses belajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus, sebuah inovasi pendidikan hadir untuk menjembatani kesenjangan tersebut.
Buku sentuh dengan teknologi QR audio diperkenalkan sebagai media pembelajaran interaktif di Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Asih Budi, Jakarta.
Melalui kombinasi tekstur sentuhan pada buku dan suara penjelasan otomatis yang dapat diakses lewat pemindaian kode QR, siswa disabilitas intelektual kini bisa belajar dengan cara lebih menyenangkan, inklusif, dan mudah dipahami.
Media ini tidak hanya membantu anak dengan keterbatasan penglihatan, tetapi juga memberikan pengalaman multisensori bagi semua siswa yang membutuhkan pendekatan pembelajaran berbeda.
“Inovasi ini menjadi jawaban atas keterbatasan buku konvensional. Anak-anak terlihat jauh lebih antusias saat belajar menggunakan buku sentuh yang bisa langsung berbicara kepada mereka,” ujar Dika Aulia, salah satu guru SLB Yayasan Asih Budi, di Jakarta, Rabu (3/9).
Siswa dan peserta Ulaka/Sentra Asih Budi pun merasakan dampak positif. Mereka terlihat lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar. Lebih dari sekadar alat bantu, teknologi ini menjadi simbol pembelajaran inklusif yang mengutamakan kesetaraan akses pendidikan.
Salah satu siswa, Rizky, 12, turut mengungkapkan kegembiraannya. “Saya senang sekali, sekarang saya bisa belajar dengan mendengar suara dari buku. Jadi lebih mudah mengerti,” imbuhnya.
Kepala SLB Yayasan Asih Budi Yani Suryani menyambut baik hadirnya inovasi yang diberikan Dosen Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana (UMB) tersebut.
Menurut dia, buku sentuh dengan QR audio jadi solusi nyata untuk mengatasi keterbatasan buku konvensional yang selama ini kurang ramah bagi anak disabilitas.
"Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan inovasi buku sentuh dengan QR audio ini dapat terus dikembangkan dan diimplementasikan di sekolah-sekolah lain di Indonesia, sehingga semakin banyak anak berkebutuhan khusus yang merasakan manfaatnya," kata Yani.
Inovasi buku sentuh dengan QR audio itu merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat dosen program studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer UMB berkolaborasi dengan dosen program studi Manajemen UMB Suzan Bernadetha Stephani dan Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan-PPH Yayasan Asih Budi Sudarno.
Dosen Manajemen UMB Suzan Bernadetha Stephani menyampaikan selain melaksanakan kegiatan pengajaran, tim juga menyerahkan sejumlah fasilitas yang diperlukan mitra antara lain buku sentuh dan telepon genggam sebagai dukungan pada pelaksanaan aktivitas pembelajaran.
Ia berharap kegiatan-kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan berkesinambungan agar manfaat inovasi pendidikan semakin dirasakan anak-anak berkebutuhan khusus.
Menurut dia, kehadiran buku sentuh dengan QR audio bukan hanya alat bantu belajar, tetapi juga simbol kesetaraan akses pendidikan yang inklusif.
"Dengan dukungan sekolah, yayasan, perguruan tinggi, dan berbagai pihak terkait, diharapkan inovasi serupa dapat diperluas ke lebih banyak lembaga pendidikan agar semakin banyak anak mendapatkan kesempatan belajar secara optimal," pungkas Suzan. (H-2)