Berdasarkan laporan perseroan, tingkat Risk Based Capital (RBC) berada pada level 579,6 persen pada semester I 2025, di atas ambang batas minimum yang ditetapkan oleh OJK sebesar 120 persen.
Selain itu, BRI Life juga mencatatkan premi bisnis baru atau Annualized Premium Equivalent (APE) sebesar Rp 2 triliun hingga semeseter I 2025, naik 29,3 persen (yoy). Nilai APE ini menjadi yang tertinggi di industri asuransi jiwa per paruh pertama tahun ini.
APE merupakan metrik yang digunakan dalam industri asuransi untuk mengukur nilai bisnis baru, terutama untuk perbandingan antara polis dengan premi tunggal dan premi reguler.
Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto, mengatakan kontribusi terbesar terhadap pencapaian tersebut berasal dari lini bisnis bancassurance yang menyumbang 63,2 persen atau setara Rp 1,3 triliun. Selain itu, lini bisnis korporasi juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat, yaitu naik 216,6 persen (yoy) menjadi Rp 516,8 miliar.
“Pertumbuhan impresif di lini bisnis korporasi utamanya didorongoleh peningkatan signifikan pada produk asuransi kesehatan BRI Life, yang tumbuh sebesar 402,4 persen (yoy). Kenaikan inimerupakan hasil dari inisiatif BRI Life dalam dua tahun terakhiruntuk meningkatkan kapabilitas di sektor kesehatan, dimulai denganpengelolaan swakelola TPA," ujar Aris dalam keterangannya, Minggu (3/8).
Menurut Aris, pertumbuhan APE sepanjang semester I tahun ini menegaskan posisi BRI Life di industri asuransi jiwa nasional. "Pencapaian di semester I di 2025 ini adalah bukti komitmen kami untuk memberikan perlindungan terbaik dan nilai tambah bagiseluruh pemangku kepentingan, dan kami akan terus berinovasi dan memperluas jangkauan layanan guna mempertahankan posisiterdepan di industri," tambahnya.