Ternyata ini mitos, Moms. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan King’s College London. Hasilnya hampir tidak ada anak kembar yang meninggal karena penyakit yang sama. Bahkan, pada kembar identik sekalipun, masalah kesehatan yang muncul bisa berbeda.
Hal ini dipengaruhi oleh epigenome, yaitu senyawa kimia yang menempel pada DNA dan berfungsi mengatur ekspresi gen. Artinya, meskipun DNA anak kembar identik sama, epigenome bisa membuat respons tubuh mereka terhadap penyakit menjadi berbeda.
Penyakit Bisa Muncul Bersamaan, tapi Beda Penyebab
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Fahlevi, SpA(K), ada beberapa kondisi yang memang bisa muncul bersamaan pada anak kembar.
“Anak kembar ada beberapa penyakit yang bisa berbarengan, bisa jadi penyakit bawaan lahir. Ada juga penyakit yang terlihat berbarengan tetapi bukan ada hubungan langsung mentang-mentang kembar,” jelasnya.
Misalnya pada penyakit infeksi, penularan lebih berperan dibanding faktor genetik.
“Kalau penyakit infeksi bukan karena faktor kembarnya, melainkan karena penularannya. Misalnya dari alat makan, mainan yang dimainkan secara bergantian, atau media lain di rumah. Jadi walaupun berjauhan, bisa saja menular karena kontak dengan virus atau bakteri yang sama,” tambah dr. Reza.
Tidak jarang juga ditemukan kasus ketika salah satu anak kembar sakit lebih dulu, lalu disusul kembarannya beberapa hari kemudian. Hal ini biasanya terkait dengan masa inkubasi penyakit yang berbeda pada tiap anak.