Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Kamis (4/9/2025). Salah satu pembahasan rapat itu mengenai perkembangan perekonomian saat ini.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan dirinya memberikan laporan terkait ekonomi terkini dalam rapat tersebut.
"Indikator secara makro baik, secara mikro selama pasca kejadian (demonstrasi) stock market juga turunnya relatif tipis," katanya, usai rapat.
Airlangga mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga terjaga baik bahkan cenderung kuat di level Rp 16.400.
"Bahkan secara makro itu baik, tinggal beberapa program itu akan dilakukan penebalan terhadap program yang diberikan masyarakat," kata Airlangga.
Airlangga juga menjelaskan bahwa saat ini pemerintah juga sudah menjalankan program stimulus ekonomi semester II. Program itu antara lain subsidi gaji bagi pekerja berpenghasilan di bawah Rp 10 juta, program padat karya, pembebasan PPh untuk sektor tertentu yang telah dinikmati 1,7 juta pekerja, serta dukungan perumahan melalui Kredit Usaha Rakyat.
"Kredit Usaha Rakyat nah ini kami akan dorong juga, juga program renovasi rumah itu akan terus didorong," kata Airlangga.
Lebih lanjut, pemerintah juga menyiapkan langkah untuk mencegah potensi pemutusan hubungan kerja massal. Sehingga program deregulasi pada beberapa sektor industri di jalankan, pada kawasan Jawa.
"itu akan bisa meningkatkan 100 ribu lebih tenaga kerja ini sedang kita siapkan," ujar Airlangga.
Adapun terkait inflasi, Airlangga mengatakan bahwa kondisi saat ini relatif terjaga di angka 2,37% di bulan Juli.
Secara terpisah, Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan dalam rapat terkait penanganan sisa-sisa situasi dinamika sosial-politik dan demonstrasi minggu lalu.
"Secara umum sudah semakin stabil dan penanganan juga terus dilakukan, tetapi tadi juga lebih banyak kita fokus pada pembangunan ekonomi kita," katanya.
Menurut AHY, pembangunan tetap harus dijalankan. Sementara kerusakan infrastruktur yang terjadi pasca demonstrasi harus ditangani dan diperbaiki dengan cepat.
Adapun AHY juga mengatakan dalam rapat juga membahas mengenai hasil kunjungan Presiden ke China. Khususnya kerja sama pembangunan infrastruktur antara lain Giant Sea Wall dan pengembangan Kereta Cepat.
"Tentunya tadi tidak cukup waktu untuk membahas secara detail, tentunya saya akan mengawal dua proyek besar ini sekaligus nanti meminta waktu yang lebih khusus untuk rapat terbatas bersama dengan sejumlah menteri lain," kata AHY.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dampak Besar Efisiensi, Pemerintah Perlu Tinjau Ulang