MASSA demonstrasi buruh di Jakarta membakar boneka tikus berdasi dalam aksi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Aksi massa berlangsung hingga Kamis menjelang malam, 4 September 2025.
Pengunjuk rasa telah membawa boneka tikus raksasa yang mereka bakar sejak demonstrasi dimulai pada siang hari. Boneka setinggi lebih dari dua meter itu dibawa menggunakan penyangga bambu di lokasi aksi.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Tali tambang terikat di leher boneka tersebut. Kaki tikus raksasa yang tampak mengenakan dasi merah dan jas hitam itu tidak menyentuh tanah. Patung dari rangka besi dan adonan kertas tersebut juga membawa koper hitam.
Boneka tikus berdasi dibawa oleh massa dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia atau KASBI dalam unjuk rasa kali ini. KASBI adalah bagian dari aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat atau Gebrak yang menginisiasi demonstrasi pada Kamis ini.
Pipin, salah seorang pengurus KASBI, mengatakan boneka tikus berdasi sudah beberapa kali dibawa oleh massa KASBI ke berbagai demo. "Kali ini kami bawa lagi karena momennya tepat, yaitu untuk melawan kerakusan pejabat," ujar buruh pabrik sepatu di Tangerang, Banten..
Menjelang malam hari, setelah unjuk rasa ditutup dengan doa bersama, massa dari KASBI dan serikat pekerja lainnya mengelilingi patung tikus berwarna hitam tersebut. Dengan menggunakan lilin, mereka mulai menyulut api ke patung yang melambangkan koruptor.
Aksi tersebut diiringi lagu "Internasionale" versi Indonesia yang diterjemahkan oleh Ki Hadjar Dewantara pada masa penjajahan Belanda. Para buruh mengelilingi tikus yang terbakar sambil ikut menyanyikan lagu mengenai persatuan kaum pekerja itu. Setelah boneka tikus terbakar habis, demonstran pun mulai meninggalkan lokasi aksi.
Aliansi Gebrak menamakan unjuk rasa ini sebagai seruan aksi rakyat untuk menggugat. Mereka memiliki tuntutan utama kepada pemerintah untuk menghentikan tindakan represif aparat dalam menghadapi gelombang demonstrasi sejak 25 Agustus 2025. Mereka juga meminta pemerintah untuk menurunkan tarif pajak kepada rakyat kecil, menurunkan harga sembako, serta mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset.