Balita berusia 1 tahun berinisial E, warga Sidoarjo mengalami luka-luka di sejumlah tubuhnya. Korban diduga mengalami kekerasan oleh balita lain saat dititipkan di daycare atau tempat penitipan anak di kawasan Medokan Ayu, Surabaya.
Ibu korban DFV, mengatakan insiden itu terjadi pada tanggal 4 Juni 2025 lalu. Ia telah menitipkan anaknya di daycare tersebut dari 6 bulan lalu sebelum kejadian.
"Saya itu sudah menitipkan anak saya itu sejak Desember 2024. Jadi sudah 6 bulanan. Selama 6 bulan itu tuh memang saya ya seperti biasa gitu saya seminggu empat kali menitipkan," kata DFV ssat dikonfirmasi, Kamis (14/8).
Ia menceritakan insiden itu bermula saat dirinya membawa anak ke daycare tersebut pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.
Kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB, ia dihubungi oleh pihak daycare bahwa anaknya mengalami luka-luka.
"Katanya itu anak saya ada kejadian. Jadi ketika pagi itu ditidurkan sekamar dengan anak baru, usianya kurang lebih 2 tahun lebih. Nah, itu setelah ditemukan itu jadi dibiarkan tidur sekamar terus berdua aja, terus enggak ada CCTV katanya, itu ditinggal sebentar cuma 15 menit (sama pengasuh)," ucapnya.
"Nah, begitu balik itu katanya sudah luka-luka seperti itu. Terus saya dilapori itu dijelaskan kalau memang digigit temannya, terus saya juga dikirimin foto tapi fotonya itu di filter. Jadi hanya merah memang ada luka kayak gores gitu, luka merah ada darah tapi enggak jelas," lanjutnya.
Setelah itu, DFV menyuruh suaminya ke daycare tersebut untuk mengecek kondisi anaknya sekitar pukul 08.30 WIB.
Kemudian, suaminya membawa anaknya ke klinik untuk memeriksa kondisi kesehatannya. DFV kaget ternyata banyak luka di tubuh anaknya.
"Dibawa ke klinik itu baru saya dapat foto aslinya.Foto aslinya itu tuh ternyata lukanya cuil, terus habis gitu parah kanan dan kiri, telinganya itu ya ada luka kayak luka ada darah-darahnya gitu sedikit sama antingnya itu sudah lepas," katanya.
DFV lalu izin pulang dari tempat kerjanya untuk mengecek kondisi putrinya. Ia merasa foto kondisi anaknya yang dikirim oleh pihak daycare tidak sesuai dengan kenyataannya.
"Saya sempat telepon daycare-nya. Terus saya kan bilang enggak terima kalau itu ternyata parah enggak sesuai yang dilaporkan. Nah, daycare-nya ini malah defense dengan alasan juga shock terus ini baru pertama kali. Terus karena konsepnya rumahan jadi enggak ada CCTV-nya gitu. Terus saya juga dikirimin foto anak yang menggigit itu. Sementara lawannya ini yang katanya umur 2 tahun ini itu enggak ada goresan satu pun jadi sehat walafiat gitu," terangnya.
Dalam telepon itu, kata DFV, pihak daycare berjanji bertanggung jawab dengan memberikan uang pengobatan.
Pihak daycare juga memberi kontak orang tua dari terduga balita yang menyebabkan E luka-luka. Setelah dihubungi, orang tuanya menduga bahwa anaknya merasa gemas dengan korban hingga mengakibatkan luka.
"Orang tuanya pun bilang kalau anaknya itu kecendrungannya cuman gemes enggak mungkin sampai kayak gitu," katanya.
Malam harinya, korban mengalami demam dan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Disitu, DFV juga meminta surat keterangan medis.
Keesokan harinya, DFV pun melayangkan laporan terhadap pemilik daycare karena telah lalai menjaga anaknya tersebut.