MENTERI Pembangunan Internasional, Usaha Kecil dan Multikultural Australia Anne Aly dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Wahid menandatangani nota kesepahaman kerja sama di bidang sosial. Penandatanganan dilakukan di Ruang Bromo Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Selasa sore, 5 Agustus 2025.
Anne Aly menuturkan, kerja sama itu menunjukkan komitmen berkelanjutan Australia dalam membangun pemahaman dan hubungan dengan Indonesia. NU dan Australia memiliki kemitraan jangka panjang dan sejarah kerja sama untuk mendukung pembangunan Indonesia di tingkat komunitas. Sebagai organisasi muslim terbesar, NU memiliki jangkauan yang kuat ke lebih dari 40 persen muslim Indonesia hingga tingkat desa.
Nota kesepahaman itu, kata Aly, kian memperkuat kerja sama Australia dengan NU di bidang penanggulangan bencana, pendidikan, pengembangan manusia, serta mempereat hubungan antara masyarakat Australia dan Indonesia melalui pertukaran dan kegiatan budaya. Aly mengatakan, Australia dan Indonesia adalah mitra dekat dengan sejarah panjang persahabatan yang kuat. “Merupakan suatu kehormatan berada di Surabaya, tempat lahirnya NU, untuk menandatangani nota kesepahaman penting ini, yang akan memperkuat kemitraan dan mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan masyarakat,” tutur Anne.
Menteri Aly, perempuan muslim pertama dalam kabinet pemerintah Australia, mewakili komunitas Cowan di negara bagian Australia Barat, yang merayakan 35 tahun hubungan provinsi kembarnya dengan Jawa Timur.
Alissa Wahid, perempuan pertama dalan struktur kepengurusan PBNU, mengatakan hubungan antara NU dengan Australia telah terjalin lama. Penandatanganan nota kesepahaman itu, kata Alissa, seperti memperbarui kerja sama-kerja sama yang telah dilakukan sejak dulu. “Penandatanganan kesepahaman ini makin memperluas, memperdalam dan memperkaya kerja sama, antara lain dalam bidang aksi mengatasi krisis iklim, bea siswa pendidikan dari pemerintah Australia, pertukaran tokoh agama, pertukaran cendekiawan-cendekiawati, serta isu-isu pembangunan manusia,” ujar Alissa.
Menurut Alissa, nota kesepahaman itu akan berdampak pada lebih banyak orang dalam ekosistem NU. Berinvestasi dalam komunitas NU, kata dia, juga dipastikan berdampak pada Indonesia secara keseluruhan. Sebab, kata Alissa, dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia, 100 juta di antaranya umat muslim yang berafiliasi ke NU. “Nota kesepahaman ini memberikan bantuan dalam hal keahlian, pertukaran pengetahuan, dan strategi lain yang dibutuhkan untuk memperluas kegiatan komunitas,” ujar Alissa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini