REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Apple, Tim Cook, menegaskan bahwa penguasaan teknologi kecerdasan buatan (Al) kini menjadi prioritas utama bagi perusahaannya. Dalam pertemuan internal di markas Apple, ia menyebut revolusi Al sebagai transformasi teknologi yang harus dimanfaatkan secara serius oleh Apple.
Menurut laporan Bloomberg, Cook menyamakan revolusi Al dengan tonggak sejarah teknologi lainnya seperti kehadiran internet, smartphone, komputasi awan, dan aplikasi digital.
"Apple harus melakukan ini. Apple akan melakukan ini. Ini adalah kesempatan yang menjadi milik kita untuk diambil. Kami siap berinvestasi besar untuk mewujudkannya," ujar Cook seperti dilansir dari The Verge, Sabtu (2/8/2025).
Cook mengakui bahwa Apple jarang menjadi yang pertama dalam kategori teknologi baru. Namun menurutnya, Apple selalu berhasil menjadi yang terbaik dengan menghadirkan versi modern dari berbagai produk termasuk komputer pribadi, pemutar musik, smartphone, dan tablet.
"Itu juga yang saya rasakan terhadap Al," kata Cook.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Perangkat Lunak Apple, Craig Federighi, turut membahas keterlambatan peluncuran Siri versi baru yang sebelumnya direncanakan mengusung teknologi Al generatif.
Federighi menjelaskan bahwa Apple awalnya merancang Siri baru dengan pendekatan arsitektur hibrida, di mana satu sistem mempertahankan kemampuan lama Siri, dan sistem lainnya berbasis model bahasa besar (LLM). Namun, pendekatan ini dianggap tidak memenuhi standar kualitas Apple.
"Kami menyadari bahwa pendekatan ini tidak akan membawa kami ke level Apple yang kami harapkan. Kami memutuskan untuk membangun ulang sistem Siri dengan arsitektur Al yang sepenuhnya baru," kata Federighi.
Pernyataan Cook muncul sehari setelah ia menyampaikan bahwa Apple terbuka terhadap akuisisi untuk mempercepat pengembangan teknologi Al.
Meski demikian, perusahaan juga menghadapi tantangan internal dengan hengkangnya sejumlah talenta Al yang dilaporkan bergabung dengan tim superintelligence milik Meta.