
Militer Thailand menuduh Kamboja melanggar gencatan senjata yang telah disepakati. Tapi, Kamboja membantah tuduhan itu dan menegaskan situasi di perbatasan sudah kondusif.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengakui sempat ada bentrokan bersenjata di perbatasan Thailand-Kamboja. Anwar mengatakan, bentrokan yang sempat terjadi di perbatasan pagi ini telah diselesaikan.
"Ada bentrokan kecil yang telah diselesaikan ketika para komandan bertemu. Saya mendapatkan informasi terbaru. Saya dan Presiden Prabowo meminta untuk berbicara dengan kedua perdana menteri. [Masalahnya] sudah selesai," kata Anwar di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (29/7).
Anwar kembali menegaskan komandan militer dari Thailand dan Kamboja ada di lapangan untuk menyelesaikan bentrokan yang sempat terjadi pagi tadi.
"Jadi sekarang komandan telah bertemu dan [masalahnya] telah selesai," ujarnya.

Karena itu, Anwar meminta semua pihak tidak perlu khawatir.
"Sejauh ini iya [tak perlu khawatir]," pungkasnya.
Sebelumnya, Thailand menuduh Kamboja melepaskan tembakan ke lima wilayah di Thailand: Chong An Ma, Chong Bok, Prasat Ta Kwai, Phu Makhuea, dan Sam Tae. Tembakan itu dilepaskan setelah tengah malam.
Militer Thailand juga menyatakan telah memberikan balasan yang terukur.
Militer Thailand dan Kamboja dijadwalkan bertemu untuk membahas gencatan senjata pagi ini. Namun, pertemuan perwakilan militer kedua negara yang dijadwalkan digelar pukul 10.00 waktu setempat diputuskan ditunda dan belum ditentukan kapan akan dijadwalkan kembali.