
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Chief Negotiator for TPP (Trans-Pacific Partnership) sekaligus Duta Besar Jepang untuk Urusan Ekonomi Internasional, Kenichi Kobayashi, di Kantor Kemenko Perekonomian pada Selasa (29/7).
Pertemuan tersebut membahas langkah lanjutan Indonesia untuk bergabung dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), perjanjian perdagangan bebas antara 12 negara di kawasan Indo-Pasifik. Adapun Australia tercatat sebagai Chair CPTPP 2025 dan Selandia Baru sebagai depositary country.
Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia telah menyerahkan jawaban kuesioner CPTPP sebagai calon anggota pada tanggal 12 Mei 2025.
"Ini merupakan langkah krusial dalam proses aksesi Indonesia, yang menunjukkan kesiapan dan transparansi Indonesia dalam memenuhi standar tinggi yang ditetapkan oleh CPTPP,” tulis Airlangga dalam unggahan resminya, dikutip Kamis (31/7).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Indonesia telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk memastikan tanggapan Indonesia yang komprehensif dan akurat, dan mencerminkan keselarasan Indonesia dengan prinsip-prinsip perjanjian.
Airlangga juga mengharapkan dukungan penuh dari anggota CPTPP, khususnya Jepang. “Indonesia berharap Jepang dapat mempertimbangkan kemajuan yang telah kami buat dan melihat potensi besar yang akan dibawa oleh keanggotaan Indonesia bagi CPTPP, termasuk perluasan pasar, penguatan rantai pasokan global, dan peningkatan kerja sama ekonomi di Indo-Pasifik,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa pembentukan Kelompok Kerja Aksesi untuk Indonesia perlu segera dilakukan, karena langkah tersebut akan menjadi tahapan penting untuk memulai diskusi dan negosiasi teknis yang dibutuhkan.
Ia menilai, semakin cepat kelompok kerja itu dibentuk, semakin cepat pula tercapai kesepakatan yang memungkinkan Indonesia menjadi anggota penuh CPTPP.
“Indonesia akan sangat berterima kasih atas pandangan dan arahan Jepang untuk proses aksesi Indonesia ke CPTPP,” tutur Airlangga.