Menurut Airlangga, Amerika Serikat menerapkan kebijakan yang menitikberatkan pada penguatan supply chain energi, termasuk bahan baku mineral kritis, teknologi energi bersih, serta manufaktur energi terbarukan.
"Bagi Indonesia, hal ini kesempatan besar untuk memperluas kemitraan strategis, khususnya dalam bidang ekspor energi mineral strategis, kerja sama teknologi, transfer teknologi, dan investasi," kata Airlangga dalam akun instagramnya, Senin (5/8).
Menurut Airlangga, hal tersebut menjadi langkah penting dalam mendiversifikasi pasar dan meningkatkan nilai tambah ekspor sektor energi Indonesia.
"Dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global energi bersih," ujar dia.
Airlangga mengatakan dalam pertemuan tersebut dia bersama Bahlil juga berdiskusi mengenai kebijakan hilirisasi. Menurut dia, berdasarkan arahan Presiden Prabowo, pemerintah harus mengakselerasi peningkatan kapasitas hilirisasi dan ketahanan energi, sebagai kuncu dalam menjaga stabilitas pasokan.
"Meningkatkan nilai tambah dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau jangka panjang," ujar dia.