
MENTERI Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyampaikan pemerintah tengah mencari investasi untuk pembangunan proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di pesisir utara Jawa (Pantura), dari Banten hingga Jawa Timur. Dalam proyek ini, AHY ditunjuk sebagai Dewan Pengarah Badan Otorita Pengelola Tanggul Laut Pantai Utara (Pantura) Jawa.
Proyek strategis ini dicanangkan Presiden Prabowo Subianto pada 12 Juni 2025, dengan rencana tahap awal pembangunan difokuskan di Teluk Jakarta, Semarang, Pekalongan, dan Brebes.
“Kita ingin mendorong langkah-langkah tersebut, karena ini adalah proyek besar dan melibatkan banyak pemangku kepentingan, dan tentu membutuhkan investasi,” ujar AHY dalam forum Indonesia Summit 2025 di The Tribrata, Jakarta, Rabu (27/8).
Ia menegaskan perlunya roadmap atau peta jalan yang komprehensif, serta koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah. Adapun tujuan utama pembangunan Giant Sea Wall untuk melindungi wilayah dari banjir, rob, penurunan muka tanah (land subsidence), serta mengurangi risiko yang dihadapi masyarakat pesisir, kawasan industri, dan kawasan ekonomi khusus.
Badan Otorita Pengelola Tanggul Laut Pantura Jawa dibentuk dengan melibatkan sejumlah kementerian teknis. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Melalui kerja lintas kementerian ini, proyek Tanggul Laut Pantura Jawa diharapkan dapat berjalan secara terpadu dan efektif.
"Selain itu, ada juga dukungan dari pemerintah provinsi, kabupaten, hingga kota yang menjadi bagian jalur proyek ini harus berjalan dalam satu visi yang sama,” jelasnya.(H-4)