Petugas Penyelenggara Ibadah Haji membantu calon jamaah haji Indonesia yang berkursi roda menuju hotel transit peserta safari wukuf khusus lansia di Hotel Asila Al-Andalus di Makkah, Arab Saudi, Selasa (3/6/2025). Sebanyak 500 calon haji direncanakan mengikuti skema safari wukuf khusus lansia pada puncak musim haji.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) akan mengevaluasi proses rekrutmen, khususnya terhadap Petugas Haji Daerah (PHD). Pasalnya, masih ditemukan petugas yang tidak menjalankan tugas sesuai fungsi.
“Yang menjadi sorotan adalah PHD. Kami masih menemukan mereka yang tidak bekerja secara profesional,” ujar Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Berdasarkan pemantauannya, selama musim haji 2025 terdapat petugas haji daerah yang hanya sekadar menumpang berhaji dan tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Temuan ini akan menjadi bahan evaluasi serius bagi BP Haji yang akan sepenuhnya mengelola penyelenggaraan haji mulai tahun depan.
“Ini tentu harus menjadi bahan evaluasi serius,” tegas Dahnil.
Meski demikian, ia menekankan bahwa banyak juga petugas yang telah bekerja secara profesional dan bertanggung jawab.
Dahnil menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas haji yang telah bekerja keras selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini, meskipun masih terdapat sejumlah catatan perbaikan yang menjadi perhatian.
Ia menyebut bahwa para petugas telah berupaya maksimal dalam melayani Jamaah haji Indonesia yang merupakan yang terbesar di dunia.
“Kami mengapresiasi semua pihak, terutama petugas haji yang telah bekerja keras di lapangan. Walaupun masih banyak hal yang perlu dievaluasi, mereka tetap menjalankan tugas dalam kondisi terbatas,” katanya.
Menurut Dahnil, salah satu tantangan utama adalah ketimpangan antara jumlah petugas dan jumlah Jamaah yang sangat besar. Kondisi ini berdampak pada distribusi pelayanan di lapangan.
“Jumlah Jamaah kita sangat besar, sementara jumlah petugas terbatas. Ini menjadi tantangan nyata yang harus diatasi ke depan,” ujarnya.
Ia menambahkan, ke depan proses seleksi dan pelatihan petugas akan diperketat guna menjamin kualitas pelayanan kepada jamaah.
sumber : ANTARA