Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus penarikan produk udang beku asal Indonesia oleh otoritas Amerika Serikat (AS) memunculkan sorotan baru. Food and Drug Administration (FDA) menyebut produk tersebut berpotensi terpapar isotop radioaktif Cesium-137 (Cs-137).
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) kemudian bergerak cepat melakukan investigasi di dalam negeri. Berikut fakta-fakta terkait kasus ini:
1. Udang Indonesia ditarik dari pasar AS
FDA pada Selasa (19/8/2025) mengumumkan penarikan produk udang beku asal PT BMS. Produk ini dijual di sejumlah gerai Walmart di 13 negara bagian AS. Konsumen diminta membuang produk dengan tiga kelompok tanggal kedaluwarsa yang masuk daftar recall.
2. Tingkat radioaktif rendah, tapi ada sampel positif
FDA menegaskan tingkat radioaktif pada produk udang sangat rendah sehingga tidak menimbulkan "bahaya akut" bagi konsumen. Meski begitu, satu sampel udang goreng tepung roti terbukti positif mengandung Cs-137.
"Produk tersebut tidak pernah masuk ke pasar AS," tulis FDA dalam keterangannya.
3. Investigasi gabungan di dalam negeri
Bapeten bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) melakukan investigasi ke pabrik PT BMS. Hasil awal menunjukkan adanya kontaminasi Cs-137 di area pabrik.
"Kami menemukan adanya paparan radiasi Cs-137 di fasilitas PT BMS. Saat ini Bapeten masih menelusuri sumber utama kontaminasi," jelas Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik (BHKK) Bapeten, Ishak, Sabtu (23/8/2025).
4. Sumber radiasi ditemukan di lokasi besi bekas
Pemantauan diperluas ke area sekitar pabrik. Bapeten menemukan paparan radiasi signifikan di lokasi pengumpulan besi bekas, dengan material logam yang diduga mengandung Cs-137. Area ini kemudian diamankan bersama Polri.
"Bapeten bersama Polri telah mengamankan lokasi dengan garis polisi untuk mencegah akses masyarakat," ujar Ishak.
5. Investigasi diperluas hingga radius 2 km
Monitoring radiasi Bapeten dalam radius 2 km menemukan dua lokasi lain dengan dosis radiasi tinggi. Penelusuran masih berlanjut.
"Selanjutnya, Bapeten dan POLRI melaksanakan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari asal sumber kontaminasi dan sebaran material Cs-137 tersebut," tegas Ishak.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Beras Oplosan, Bos Ritel Buka Suara-Tegas Bilang Ini