Liputan6.com, Jakarta Juventus bermain imbang 2-2 lawan Reggiana pada laga pramusim Sabtu (2/8) waktu setempat. Juventus ditahan oleh tim yang bermain di Serie B, bahkan ketika mereka sempat unggul dengan skor 2-1 atas sang lawan.
Meskipun ini bukan hasil yang ideal bagi tim sekelas Bianconeri, laga tersebut bukan sekadar soal skor akhir, melainkan soal awal dari proses panjang persiapan menuju musim kompetisi yang sesungguhnya.
Setelah menyelesaikan jadwal padat termasuk partisipasi di Piala Dunia Antarklub 2025, Juventus mendapatkan waktu istirahat yang lebih panjang dibandingkan sebagian besar klub Eropa.
Hal ini berdampak langsung pada ritme tim yang masih dalam tahap adaptasi ulang, sehingga performa dalam laga perdana pramusim bukanlah cerminan sesungguhnya dari kekuatan mereka.
Dengan demikian, hasil imbang kontra Reggiana tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran berlebihan. Juventus tengah membangun ulang fondasi tim di bawah pelatih Igor Tudor, dan pertandingan ini menjadi langkah awal.
Rotasi Skuad dan Menit Bermain Strategis
Skuad Juventus masih mengalami dinamika dalam komposisinya, termasuk masa depan beberapa pemain yang belum jelas. Dalam situasi ini, Igor Tudor memanfaatkan pertandingan melawan Reggiana untuk melakukan observasi mendalam terhadap para pemainnya.
Keputusan untuk memberi menit bermain merata menjadi langkah bijak agar setiap pemain mendapatkan kesempatan yang adil untuk menunjukkan kualitas. Juventus menurunkan komposisi pemain berbeda pada dua babak laga tersebut.
AC Reggiana tampil kompetitif karena telah menjalani lebih banyak sesi latihan dan pertandingan uji coba sebelumnya. Namun, Juventus tetap mampu menunjukkan karakter dengan mengamankan hasil imbang.
Performa tim di babak kedua, terutama setelah pergantian pemain besar-besaran, menjadi sinyal positif bahwa proses pembentukan kebugaran dan kerja sama tim berada di jalur yang benar.
Perspektif tentang Laga Pembuka Pramusim
Hasil pertandingan ini tidak bisa dijadikan tolok ukur bagi kekuatan Juventus musim ini. Pramusim pada dasarnya adalah periode eksperimental, di mana hasil bukanlah prioritas utama.
Dalam konteks ini, laga melawan Reggiana lebih banyak memberikan pelajaran berharga bagi tim pelatih dalam menyusun strategi dan pendekatan untuk laga-laga kompetitif yang sesungguhnya.
Pertandingan ini juga menjadi ajang bagi para pemain untuk mengembalikan sentuhan permainan serta mengukur kesiapan fisik masing-masing. Waktu persiapan yang masih cukup panjang memungkinkan Juventus untuk melakukan penyesuaian yang dibutuhkan.
"Secara fisik, seperti biasa saat ini, beberapa pemain sedikit lebih unggul dan beberapa sedikit tertinggal. Saya puas dengan beberapa hari pertama latihan ini," ucap pelatih Juventus, Igor Tudor, dikutip dari Tuttomercatoweb.