
Sejumlah warga Desa Lebung Itam, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumsel pada Selasa, 10 Juni 2025 pukul 10.00 WIB.
Aksi ini merupakan bentuk protes warga kepada BPN karena adanya pengambilan wilayah kelola masyarakat oleh salah satu perusahaan sawit, selain itu, pihak perusahaan juga telah mengajukan Hak Guna Usaha (HGU) kepada BPN.
Padahal, sebelumnya pihak BPN telah memberikan surat kepada masyarakat bahwa perusahaan sawit tersebut belum mengajukan HGU. Namun faktanya, pihak BPN secara tiba-tiba melakukan pengukuran lahan HGU di wilayah kelola masyarakat Desa Lebung Itam.
Ketua Forum Masyarakat Pengelola Rawang (FMPR) Lebung Itam, Pralensa Jay, mengatakan bahwa ini merupakan tindakan BPN yang sangat merugikan. Jay mengaku, BPN telah memberikan surat pernyataan di tanggal 14 April 2025 yang berisikan perusahaan tersebut belum mengajukan HGU. Namun, di tanggal 2-11 Mei telah ada pengukuran lahan oleh pihak BPN.
"Maka dari itu, kami bersama masyarakat menolak proses pengukuran HGU sebab lahan yang diukur adalah lahan masyarakat yang hidup di sana," kata Jay.
Kemudian, ia juga menyebut ada sekitar 4.135 hektare lahan milik warga yang diukur dan lahan tersebut terdiri dari akses jalan, lahan milik warga dan rumah wallet.
"Kalau itu diukur, siapa yang melepaskan lahan itu ke perusahaan? Kami tidak merasa melepaskan lahan tersebut untuk perusahaan," tegasnya.
Kemudian, ia menjelaskan bahwa konflik antara warga dengan perusahaan sawit mengenai perampasan lahan telah terhitung sejak 2018 lalu dan sudah 4 kali melakukan aksi di Kantor BPN, namun tetap saja tidak membuahkan hasil.
"Jawaban BPN tetap sama. Mereka akan sampaikan, mereka akan respons tetapi sampai saat ini tidak diproses," katanya.
Sementara itu, Koordinator Aksi, Zelvan, mengatakan bahwa ada setidaknya sekitar 100 warga dari berbagai organisasi mengikuti aksi tersebut.
"Selain warga Lebung Itam, ada juga beberapa organisasi dari Palembang yang turut hadir yakni Readsistance, KPA Sumsel, PMII Palembang, BEM Fisip Unsri, SHI dan Rawang," ujar Zelvan.