Aktivitas pengguna KRL dan MRT kembali ramai usai meredanya demo ricuh dan perusakan. Pada Selasa (2/9) pagi, sejumlah stasiun mulai dipadati pekerja kantoran.
Pantauan di lokasi, kepadatan terjadi di Stasiun KRL Sudirman, banyak warga memadati stasiun. Para pengemudi ojek online (ojol) tampak menunggu pesanan untuk mengantar pelanggan ke kantor masing-masing.
Keramaian juga terpantau di Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, banyak warga transit dari KRL Sudirman menuju MRT. Arus penumpang tujuan akhir Stasiun MRT Lebak Bulus terpantau lebih padat dibandingkan kereta tujuan Bundaran HI.
Sementara itu, Stasiun MRT Istora Mandiri yang sehari sebelumnya relatif sepi karena imbauan WFH serta lokasinya yang dekat dengan area demo, kini kembali dipadati warga setelah operasional berjalan normal.
Meski jumlah penumpangnya masih lebih sedikit dibandingkan Stasiun KRL Sudirman dan Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, aktivitas di stasiun tersebut tetap lebih ramai dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Meski kondisi telah kembali normal, beberapa akses masuk di Stasiun MRT Istora Mandiri masih ditutup, seperti Entrance A dan elevator sisi GBK. Sementara akses melalui Entrance B, C, D, serta elevator sisi IDX atau Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah dibuka.
PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan layanan operasional tetap berjalan normal seiring kondisi ibu kota yang mulai kondusif. Moda transportasi umum tersebut melayani masyarakat mulai pukul 05.00 hingga 00.00 WIB.
“Seluruh stasiun MRT Jakarta melayani penumpang, termasuk Stasiun MRT Istora Mandiri dengan pengaturan akses masuk dapat melalui Entrance B, C, D, dan Elevator sisi IDX dibuka, sementara Entrance A dan Elevator sisi GBK saat ini masih ditutup,” kata Plt Kepala Divisi Corporate Secretary Ahmad Pratomo melalui keterangannya, dikutip Selasa (2/9).
Sebelumnya fasilitas di Stasiun MRT Istora Mandiri, Senayan, mengalami kerusakan usai aksi demonstrasi yang memanas di area Polda Metro Jaya pada Sabtu (30/8) dini hari.
Ahmad mengatakan kerusakan pada stasiun Istora Mandiri meliputi pecahnya kaca pada 5 pintu masuk (entrance) stasiun, vandalisme, rusaknya CCTV baik di luar maupun dalam stasiun, hingga penjarahan isi vending machine.