
Wamensos Agus Jabo Priyono meninjau kesiapan Sekolah Rakyat Menengah Atas 9 Jakarta Timur di Sentra Mulya Jaya, Bambu Apus, Jakarta Timur, Jumat (11/7/2025). Sebanyak 50 murid akan mulai menempuh pendidikan jenjang SMA di lokasi rintisan ini pada Senin (14/7/2025).
Setibanya di lokasi, Agus Jabo langsung mengecek kondisi gedung asrama putri. Ia didampingi Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas 9 Jakarta Timur, Kundriyah dan Kepala Sentra Mulya Jaya, Siti Indriasari Oktaviana.
Setelah itu, Agus Jabo juga meninjau ruang guru, dapur, ruang makan, serta gedung asrama putra. Dia berpesan kepada Kepala Sekolah dan Kepala Sentra untuk menyiapkan seluruh fasilitas maupun perlengkapan yang dibutuhkan para murid. "Kami titipkan anak-anak kepada ibu kepala sekolah dan ibu kepala sentra," kata Agus Jabo.

Dalam kesempatan ini, Kepala Sentra Mulya Jaya, Siti Indriasari Oktaviana menjelaskan, renovasi bangunan yang akan digunakan untuk Sekolah Rakyat sudah hampir rampung. Dia menyebut, saat ini proses pekerjaan sedang dalam tahap memasukkan berbagai furnitur, seperti kasur, meja dan kursi, hingga perlengkapan laboratorium.
"Akan disiapkan semuanya sebelum tanggal 14 Juli 2025," ujarnya.
Nantinya, sekolah ini akan dilengkapi fasilitas berupa laboratorium IPA, laboratorium bahasa dan komputer, perpustakaan, musala, lapangan basket 3 on 3, aula, hingga lapangan upacara. Para siswa juga diberikan laptop untuk menunjang kegiatan belajar di sekolah.
Kemudian, setiap kamar asrama bakal diisi 8-12 murid. Di dalam kamar tersebut berisi tempat tidur, lemari pakaian, meja dan kursi belajar, serta kipas angin.
"Ruangannya cukup besar, bisa sampai 12 (orang) dalam satu kamar. Ada kamar mandi, tempat cuci dan jemur baju juga sudah kami siapkan. Begitu juga kamar-kamar untuk guru, kami siapkan," ungkapnya.
Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas 9 Jakarta Timur Kundriyah mengatakan, total ada 18 guru yang akan mengajar di sekolah ini. "Kemudian, ditambah dengan wali asuh 5 (orang), dan wali asrama 2 (orang)," jelasnya.

Kundriyah menyebut, para siswa nantinya dilatih kedisiplinan, tanggung jawab dan pola hidup yang sehat. Mereka juga bakal diajarkan keterampilan sebagai bekal untuk masa depan.
"Itu nanti yang kita mau engage bersama, supaya mereka bisa belajar keterampilan lainnya yang mungkin bisa menghasilkan nantinya. Tentunya berbeda dari SD SMP," ungkap Kundriyah.
"Kemudian kita juga ada program-program (keterampilan), kebetulan di Sentra Mulya Jaya ini juga kita sudah persiapkan anak-anak ini untuk marching band. Jadi kita sudah terbentuk grup yang sudah ada pelatihnya. Yang insya Allah, ini nanti menjadi (program) unggulan juga. Jadi artinya program-program ini pastinya menyesuaikan dengan jenjangnya mereka, sesuai dengan usia pelajar SMA," imbuhnya.
Masa pengenalan atau matrikulasi di Sekolah Rakyat Menengah Atas 9 Jakarta Timur akan mulai dilakukan pada 14 Juli 2025. Salah satu kegiatannya, yakni para murid bakal menjalani pemeriksaan kesehatan serta gigi, dan tes kebugaran.
Sekolah Rakyat merupakan program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 DTSEN.

Program ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Sekolah dengan konsep berasrama ini bersifat gratis, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Seluruh siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari. Nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum.
Program Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 akan dimulai pada bulan ini di 100 titik lokasi rintisan di seluruh Indonesia. Dari jumlah ini, sebanyak 63 titik akan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025 dan sebanyak 37 titik akan dimulai di akhir Juli 2025.
Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 126/HUK/2025 tentang Penetapan Lokasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat, terdapat 3 lokasi rintisan Sekolah Rakyat di Jakarta, yakni Sentra Handayani, Sentra Mulya Jaya, serta Pusdiklatbangprof Kemensos Margaguna.