Uya Kuya, Eko Patrio, dan Nafa Urbach Minta Maaf, Apa Kata Mereka Sebelumnya?

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

EKO Patrio, Uya Kuya, dan Nafa Urbac menjadi sasaran amukan massa di tengah situasi panas setelah demontrasi di Ibu Kota pecah berhari-hari sejak 28 hingga 30 Agustus 2025. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan NasDem tersebut dinilai tidak simpatik atas berbagai persoalan yang dikeluhkan publik.

Sekretaris Jenderal PAN, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio disoroti publik pada sidang tahunan MPR bersama DPR dan DPD lalu, sebagai salah satu legislator yang tertangkap kamera berjoget manakala lagu Sajojo dan Gemu Fa Mi Re didendangkan oleh orkestra dari Symphony Praditya Wiratama Universitas Pertahanan. 

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Aksi joget anggota Komisi IV bidang perdagangan dan usaha negara tersebut dinilai publik tak memiliki empati terhadap situasi dan kondisi yang dialami oleh rakyat saat ini. Namun, alih-alih berkaca, Eko justru menanggapi sorotan publik dengan melakukan parodi. Parodi yang dimaksudkan, ialah Eko unggahan video di akun TikTok pribadinya @ekopatriosuper yang menampilkan dirinya berjoget musik sound horeg. 

Video tersebut dinilai semakin mengolok-olok masyarakat dan menantang publik yang mengkritik tindakan joget anggota parlemen saat sidang tahunan pada Jumat, 15 Agustus 2025 lalu. Kendati demikian, Eko mengklaim bahwa parodi yang dilakukannya tidak bertujuan untuk melukai perasaan publik. Tetapi, kemarahan publik tak lagi terbendung.

Melalui video berdurasi 2 menit 26 detik yang diunggah di akun Instagram @ekopatriosuper, Eko Patrio didampingi Pasha Ungu sesama anggota DPR, meminta maaf atas tindakannya yang memicu kemarahan publik. 

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Dengan penuh kerendahan hati, saya Eko Patrio menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan yang timbul, akibat perbuatan yang saya lakukan.

Saya mendengar seluruh aspirasi masyarakat mengenai kekecewaan yang ada. Saya menyadari sepenuhnya, bahwa situasi ini membawa luka bagi bangsa, terlebih bagi keluarga korban yang kehilangan orang tercinta maupun yang harus menanggung penderitaan akibat benturan yang terjadi.

Tidak sedikit pun terbesit niat dari saya untuk memperkeruh keadaan. Tentunya ke depan saya akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan juga menyampaikan pendapat. Saya berkomitmen untuk sungguh-sungguh menjalankan peran saya sebagai wakil rakyat dengan ketulusan, keberanian, dan tetap menjaga sumpah yang telah saya ikrarkan.

Saya berharap permohonan maaf ini dapat diterima. Sekaligus menjadi pengingat dan juga refleksi bagi saya untuk terus memperbaiki diri dalam menjalankan amanah serta tanggung jawab yang diberikan.

Mari bersama-sama kita rawat persatuan dan kedamaian bangsa. Sekali lagi saya Eko Patrio mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Anggota DPR RI 2024-2029 yang juga Artis, Uya Kuya saat menghadiri pelantikan Anggota DPR/DPD/MPR periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2024. Sebanyak 580 anggota DPR RI dan 152 anggota DPD RI yang terpilih berdasarkan Surat Keputusan KPU RI tentang hasil Pemilu Legislatif 2024 untuk periode 2024-2029 dilantik. TEMPO/M Taufan Rengganis

Pada Sabtu malam, ratusan massa mendatangi dan menjarah semua barang di rumah Eko Patrio yang berada di Jalan Karang Asem 1, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Diwaktu yang berdekatan, rumah anggota DPR Surya Utama atau Uya Kuya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur turut dijarah ratusan massa.

Berdasarkan video yang diunggah Antara, ratusan massa itu terlihat mengobrak-abrik isi dalam rumah anggota Komisi XI bidang keuangan tersebut dan mengangkut berbagai macam harta benda mulai dari kursi, meja, lemari, televisi, peralatan elektronik, hingga pakaian bahkan kucing peliharaan.

"Dari rakyat untuk rakyat," seru salah satu orang yang kemudian disahuti teriakan oleh massa. Tak hanya menjarah, massa juga merusak berbagai fasilitas yang tak bisa diangkut seperti tangga, gerbang, hingga peralatan yang ada di kamar mandi. Sebagian juga mencoret-coret dinding bangunan itu dengan tulisan "polisi pembunuh".

Uya menjadi sasaran kemarahan massa lantaran tanggapannya pada kritik publik atas tindakan DPR berjoget di sidang tahunan MPR. Uya menyebut hal itu wajar lantaran ia seorang artis. Politikus PAN itu mengatakan bahwa semua anggota DPR selayaknya artis yang aktif membagikan kegiatan sehari-harinya lewat konten media sosial. "Lah, kita artis. Kita DPR kan kita artis," kata dia. 

Selain itu, konten Uya berjoget disertai narasi gaji Rp 3 juta merupakan gajinya per 1 jam ketika menjadi artis semakin menyulut kemarahan publik. Meski, Uya telah membantah membuat video tersebut. Kemarahan publik tak terelakkan bahkan setelah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Uya Kuya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, tulus dari hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia, atas apa yang terjadi berapa hari terakhir ini, atas apa yang saya lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja.

Kami memahami bahwa apa yang terjadi ini mengakibatkan luka yang mendalam bagi rakyat Indonesia, terutama korban yang harus gugur dan terluka akibat bentrokan-bentrokan yang terjadi. Tidak ada sedikitpun niat dari kami untuk membuat suasana ini menjadi gaduh. 

Tapi janji saya dari hati saya yang paling dalam, saya akan lebih berhati-hati lagi dalam bersikap, bertindak, bersungguh-sungguh untuk mewakili rakyat Indonesia sebagai anggota DPR RI. Beri saya kesempatan sekali lagi untuk berbuat lebih baik lagi, lebih maksimal lagi dibanding apa yang sudah saya lakukan selama ini.

Saya minta maaf sedalam-dalamnya sekali lagi dari hati saya yang paling dalam. Mudah-mudahan ke depannya ini menjadi introspeksi yang sangat berarti buat saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya sebagai anggota DPR RI dan memiliki tanggung jawab kepada masyarakat Indonesia khususnya di dapil saya dan juga seluruh Indonesia. Saya akan melakukan yang terbaik. Beri saya kesempatan, terima kasih."

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2024-2029, Nafa Urbach saat mengikuti pelantikan Pimpinan MPR RI 2024-2029 di Gedung MPR RI, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. Pimpinan MPR RI 2024-2029 telah resmi dilantik. MPR RI periode ini diketuai oleh Ahmad Muzani dari fraksi Gerindra. TEMPO/Subekti

Anggota Komisi IX DPR Fraksi Nafa Urbach pun akhirnya meminta maaf. "Saya Nafa Indria Urbach, meminta maaf yang sebesar-besarnya, atas setiap perkataan yang keluar dari mulut saya yang menyakiti hati masyarakat Indonesia. Kiranya ada pintu maaf yang besar untuk saya dimaafkan" kata Nafa Urbach dalam video yang diunggahnya pada Sabtu, 30 September 2025.

Sebelumnya, Nafa Urbach sudah menyampaikan permohonan maaf setelah viral karena pernyataannya soal tunjangan rumah bagi anggota dewan. "Maafin aku kalau statement aku melukai kalian," tulisnya di akun media sosial miliknya.

Pernyataan Nafa Urbach yang dianggap kontroversial itu saat ia mengatakan bahwa tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta per bulan bukan kenaikan fasilitas, melainkan kompensasi atas rumah jabatan yang kini tidak lagi diberikan oleh negara.

"Itu bukan kenaikan, itu tuh kompensasi untuk rumah jabatan, yang sekarang ini sudah tidak ada, jadi rumah jabatan itu sudah dikembalikan ke pemerintah," kata dia.

Dalam video unggahannya, tampak Nafa Urbacj tengah dalam kendaraan, menurutnya kebijakan tersebut diberikan karena anggota dewan harus menyewa rumah sendiri. Saat itu pun, ia sempat mengeluh macetnya perjalanan dari rumahnya di Bintaro, Jakarta Selatan, menuju Gedung DPR di Senayan, Jakarta Pusat. Inilah yang kemudian mengundang gelombang kritik kepadanya.

Kabar terakhir, tiga dewan pimpinan pusat partai politik memutuskan menonaktifkan sejumlah kadernya dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat per 1 September 2025. DPP Partai NasDem menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, kemudian disusul oleh DPP PAN yang menonaktifkan Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio serta Surya Utama atau Uya Kuya.

DPP Partai Golkar juga memberlakukan kebijakan yang sama. Adies Kadir yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR periode 2024-2029 dinonaktifkan oleh partai pimpinan Bahlil Lahadalia tersebut.


Andi Adam Faturahman dan Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam artikel ini.
Read Entire Article