KETUA DPRD Kota Solo, Budi Prasetyo memastikan operasional Sekretariat DPRD Solo pada Senin, 1 September 2025, akan tetap berjalan seperti biasa. Para aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di kantor Sekretariat DPRD tersebut untuk sementara waktu pindah menempati beberapa ruangan di gedung yang lain.
Gedung Sekretariat DPRD Solo sebelumnya jadi sasaran massa pasca-aksi solidaritas ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Markas Brimob Batalyon C Pelopor Solo, Jumat, 29 Agustus 2025. Gedung yang berada paling depan timur kompleks Kantor DPRD Kota Solo itu dibakar massa pada Sabtu dini hari, 30 Agustus 2025. Selain itu, pos satuan pengamanan yang ada di depan gedung itu turut dibakar.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Kami berusaha untuk kegiatan-kegiatan yang kemarin dilakukan oleh teman-teman tetap terlaksana," ujar Budi ketika ditemui wartawan di Mako Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Solo, Ahad, 31 Agustus 2025.
Budi menyebut ada beberapa ruang kosong yang biasa dipakai untuk rapat-rapat panitia khusus (pansus) dan yang lain. Hari ini jajaran pimpinan dan anggota DPRD Kota Solo melakukan pembersihan.
"Ruang pansus ada dua di bawah, ruang kepanitiaan dan ruang Bapomperda. Itu nanti yang akan kita minta ke teman-teman setwan (sekretariat DPRD) untuk diatur sebagai sarana teman-teman setwan beraktivitas. Kemudian ada ruangan di atas yang dekat ruang fraksi itu ada," ungkap dia.
Lebih lanjut Budi memastikan kebakaran Gedung Sekretariat DPRD Solo tidak mempengaruhi operasional. Ia menegaskan tetap akan menerima jika ada ajuan aksi dari masyarakat.
"Setiap ada aksi dari mahasiswa atau teman-teman elemen masyarakat akan tetap kita terima. Jadi infonya mungkin besok siang akan ada info aksi juga. Tapi resminya (surat) saya belum menerima. Siapapun akan kita terima," ucap Budi.
Disinggung soal dokumen-dokumen penting di Sekretariat DPRD yang ikut terbakar, Budi mengatakan hingga saat ini masih dilakukan inventarisasi. "Masih inventarisasi, termasuk kerugiannya berapa," ujar dia.
Dikonfirmasi soal sejumlah barang di kantor Sekretariat DPRD yang sempat dijarah, Budi tidak menampiknya.
"Ya itu bekas-bekas kayak besi dan lain sebagainya itu kan biasa, tapi ya nggak apa-apalah. Itu bagian dari dinamikanya ya mungkin ewang-ewang ngresiki (bantu-bantu membersihkan). Nggak apa-apa," ucap dia.