Kader Jumantik Pamulang dibekali aplikasi cerdas oleh UNM agar mereka bisa bekerja lebih cepat, akurat, dan terintegrasi dengan teknologi.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis turut berkontribusi dalam upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pamulang Timur. Pada Sabtu (30/8/2025), dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UNM menyelenggarakan pelatihan aplikasi Smart DBD Zero bagi kader Jumantik RW 11 Kelurahan Pamulang Timur.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program hibah Kemendikti Saintek pendanaan tahun 2025 yang diterima UNM. Aplikasi Smart DBD Zero dirancang untuk mempermudah pencatatan, pelaporan, dan pemantauan jentik nyamuk secara lebih efisien dan terintegrasi.
Duwi Cahya Putri Buani, narasumber utama pelatihan, memaparkan cara penggunaan aplikasi Smart DBD Zero.
“Aplikasi ini diharapkan dapat membantu kader Jumantik bekerja lebih cepat, akurat, dan terintegrasi dengan teknologi informasi dalam menanggulangi DBD,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Selasa (2/9/2025).
Pelatihan juga diikuti Sukmawati Anggraini dan Setiaji sebagai tim tutor yang membimbing para peserta. Kegiatan ini juga menyertakan penyerahan Jumantik Kits kepada kader Jumantik RW 11 Pamulang Timur sebagai bentuk dukungan dalam menjalankan tugas mereka.
Dengan adanya aplikasi dan peralatan baru ini, ungkap Sukmawati, diharapkan data lapangan lebih mudah diakses dan dikelola. Hal ini diyakini akan meningkatkan efektivitas program kesehatan masyarakat dan menekan angka kasus DBD di Pamulang Timur.
“UNM berkomitmen untuk terus berkontribusi nyata melalui penelitian, pengabdian masyarakat, dan inovasi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan kader Jumantik dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mencegah penyebaran DBD,” katanya.