
PENGURUS Besar Persatuan Boling Indonesia (PB PBI) menggelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Boling Piala Soetopo Jananto 2025 di Bowl Inc PIK 2, Tangerang. Ajang ini akan menjadi pemanasan menatap SEA Games 2025 Thailand.
Ketua Umum PB PBI Marsda TNI (Purn) Agus Muhammad Bahron menegaskan agenda tahunan tersebut tidak hanya menjadi turnamen rutin. Kejurnas menjadi momentum penting bagi para atlet dalam menghadapi rangkaian kompetisi internasional, khususnya SEA Games 2025.
"Ini menjadi momentum penting yang saya harapkan para atlet bisa melaksanakan sebaik-baiknya dan bisa mendapatkan hasil optimal," kata Agus dalam pembukaan kejurnas, Selasa (2/9).
Kejurnas diikuti 91 atlet dari 11 kontingen yaitu Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Riau, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Banten.
Mereka akan memperebutkan total 33 medali yang terbagi dalam 11 emas, 11 perak, dan 11 perunggu. Kejuaraan yang mengusung nama ketua umum pertama PB PBI, Soetopo Jananto, itu dipandang penting sebagai tolok ukur prestasi atlet daerah sekaligus pemanasan menuju kompetisi multievent.
Bagi atlet nasional, kejurnas menjadi wadah pemanasan dalam persiapan pelatnas. Atlet boling putri Indonesia, Sharon Limansantoso, menilai turnamen cukup penting untuk mematangkan kembali teknik, mencari strategi, dan memilih bola yang tepat.
"Kejuaran Soetopo Jananto ini akan menjadi pemanasan sebelum nanti kita semua masuk ke pelatnas kembali setelah vakum kira-kira 7 bulan. Nanti kita cuma tinggal memantapkan teknik lagi, mencari strategi yang paling bagus," ujar Sharon.
Menurut Sharon, di SEA Games nanti tim boling Indonesia direncanakan menurunkan delapan atlet, terdiri dari empat putra dan empat putri.
Target besar dipatok yaitu meraih minimal dua medali emas mengingat Indonesia pernah menjadi juara umum pada edisi 2019. Meski demikian, persaingan diprediksi ketat, terutama menghadapi kekuatan Malaysia, Singapura, dan tuan rumah Thailand.
"Targetnya pasti emas. Kita diberitahu target kita 2 emas karena 2019 kita juara umum. Tapi kita akan melakukan yang terbaik supaya target itu bisa tercapai," imbuh Sharon.
"(Persaingan) kalau untuk wanita sudah pasti Malaysia dan Singapura sebagai juara dunia. Kalau dari pria ada Malaysia dan mungkin tuan rumah (Thailand), itu yang paling kuat," tukasnya. (P-4)