
Tren wisata halal dalam sektor pariwisata global dinilai memiliki potensi yang menjanjikan. Laporan Global Travel Market Index (GMTI) tahun 2019 menyebut bahwa diprediksi akan ada sekitar 230 juta wisatawan muslim pada tahun 2026 mendatang.
Hal inilah yang membuat banyak negara kini mulai menggaet wisatawan muslim untuk berkunjung ke negaranya. Enggak hanya negara-negara di Asia, saat ini negara-negara Eropa mulai ramah muslim seperti halnya Swiss.

Direktur Pariwisata Swiss Asia Tenggara, Batiste Pilet, mengatakan bahwa negaranya saat ini sudah semakin ramah muslim lewat berbagai fasilitas yang dihadirkan. Ia pun mencontohkan bahwa saat ini fasilitas ramah muslim tersebut sudah tersedia bahkan di desa terpencil yang ada di Swiss.
"Dalam proses pariwisata, tentu saja, kami juga memiliki penyedia seperti hotel yang benar-benar menargetkan wisatawan Muslim dan berusaha mengakomodasinya," ujar Pilet dalam acara kumparan Halal Forum 2025 di Ballroom Artotel Mangkuluhur, Jakarta beberapa waktu lalu.

"Misalnya, ada sebuah hotel di sebuah desa kecil di Pegunungan Alpen dan mereka menyediakan karpet untuk salat dan mereka juga menunjukkan arah kiblat. Jadi, industri pariwisata kami sangat menyadari kebutuhan tersebut dan mereka benar-benar ingin melakukannya dengan baik," lanjutnya.
Pilet melanjutkan, bagi mereka yang bepergian ke kota-kota besar di Swiss, wisatawan bisa lebih mudah dalam menemukan fasilitas yang ramah muslim.
"Di kota-kota besar, tentu saja, itu jauh lebih mudah," imbuh dia.

Kemudahan itu, kata Pilet, sudah bisa dirasakan traveler ketika tiba di bandara khususnya Zurich International Airport.
"Saat Anda tiba di Zurich, ada juga tempat salat untuk mereka yang beribadah. Tak hanya itu, kami juga menyediakan fasilitas bagi pemeluk agama lain," lanjut dia.
Selain itu, untuk kebutuhan mendasar lainnya seperti makanan halal, Pilet menjelaskan di Swiss saat ini sudah banyak restoran halal yang bisa dijadikan pilihan. Bahkan di antaranya sudah menyediakan layanan pemesanan atau reservasi terlebih dahulu.
"Tentu saja, di Swiss, Anda juga dapat memesan makanan halal terlebih dahulu. Seperti halnya ketika Anda memesan tiket penerbangan. Jadi ini sangat mudah," tutur dia.
Tak hanya itu, kamu juga bisa menemukan restoran yang menyediakan beragam menu makanan halal khas Afrika Utara, Lebanon, dan lain sebagainya.
Rekomendasi Destinasi Wisata Ramah Muslim di Swiss

Buat wisatawan Muslim yang pertama kali ingin liburan ke Swiss, Pilet pun merekomendasikan Kota Zurich sebagai destinasi yang wajib dikunjungi. Kota dengan populasi sekitar 400 ribu jiwa ini merupakan kota dengan populasi jumlah umat Muslim terbesar di Swiss.
Tak heran, jika traveler bisa dengan mudah menemukan fasilitas yang ramah Muslim.
"Lalu, saya rasa, masjid terbesar di Swiss juga ada di Zurich, karena Zurich juga merupakan kota dengan populasi Muslim terbesar di Swiss. Jadi, ini adalah awal yang mudah bagi Anda. Zurich sangat indah di setiap musim," kata Pilet.
Bagi kamu yang ingin me-lokal atau destinasi yang lebih tradisional. Pilet merekomendasikan Lucerne atau Luzern sebagai destinasi yang bisa dikunjungi.
"Anda juga dapat menemukan restoran yang ditujukan untuk turis seperti restoran halal India, beberapa restoran Asia Tenggara juga, dan tentu saja beberapa restoran lain dari Asia Utara," katanya.

Luzern enggak hanya dikenal dengan panoramanya yang indah tetapi juga danaunya yang ikonik.
"Kemudian di Danau Lucerne Anda harus mencoba untuk berwisata sambil naik perahu. Ini benar-benar danau yang indah karena memiliki banyak tempat kecil dan Anda dapat pergi ke pegunungan di sekitarnya," ujar dia.
Jika ingin menikmati wisata sejarah atau destinasi lain, Pilet juga merekomendasikan kawasan Jungfrau seperti Interlaken dan lain sebagainya.
"Tempat ini dikembangkan pada abad ke-19 untuk turis Inggris, tetapi sekarang ada banyak makanan Asia, banyak makanan India, jadi sangat mudah untuk menemukan makanan di sana. Ada juga pusat Islam di Interlaken, jadi mereka juga punya ruang salat yang bisa Anda kunjungi," pungkasnya.