KEPALA Badan Gizi Nasional atau BGN Dadan Hindayana buka suara soal dugaan wadah atau ompreng makan atau bergizi gratis (MBG) mengandung minyak babi. Ia menjelaskan bahan baku wadah tersebut berupa kombinasi kromium dan nikel, dengan penggunaan minyak hanya terjadi pada mesin saat proses pembentukan (stamping).
“Minyak digunakan pada mesin saat stamping, bukan pada foodtray. Minyak akan hilang saat perendaman dan pembersihan,” kata Dadan melalui pesan tertulis pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Namun, ketika ditanya apakah minyak yang dimaksud merupakan minyak berbahan lemak babi, Dadan tidak memberikan penjelasan. Ia juga enggan menjawab pertanyaan mengenai apakah pengadaan wadah MBG tersebut diimpor dari Cina atau tidak. “Itu ditanya kepada yang membuat berita saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan informasi soal dugaan kandungan minyak babi pertama kali beredar di media sosial TikTok. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan langsung mengirim tautan video tersebut kepadanya.
BPOM kini akan melakukan uji laboratorium terhadap sampel ompreng MBG untuk memastikan kebenaran isu tersebut. “Berarti ini menjadi atensi nasional,” kata Taruna di kantor BPOM, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Agustus 2025.
Taruna menjelaskan ada dua metode pengujian yang disiapkan. Pertama, uji swab pada permukaan wadah untuk mengetahui ada tidaknya DNA babi maupun turunan protein hewani seperti gelatin atau gliserin. Kedua, pengujian langsung pada bahan logam wadah MBG dengan melibatkan lembaga standar pengujian Kementerian Perindustrian.