Sistem Royalti Masih Ada Celah, Ikang Fawzi: LMK Jangan Banyak-Banyak

6 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi senior Ikang Fawzi berpendapat pembaruan sistem manajemen kolektif merupakan kunci untuk memastikan distribusi royalti berjalan adil dan transparan. Dia menekankan pentingnya digitalisasi dan penguatan peran Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) agar dapat mengatasi permasalahan yang ada.

“Misalnya kalau dari sisi LMK-nya, organisasinya sudah menerapkan digitalisasi, profesional, transparan harus kapan aja diaudit,” ujar Ikang pada Rabu (27/8/2025).

Menurut Ikang, sistem Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) di Indonesia saat ini masih memiliki celah. Ia menyoroti masalah pembagian royalti yang dinilainya belum adil, di mana terlalu banyak bagian yang masuk ke LMK.

“Belum, karena memang belum bisa (pembagian distribusi royalti) mencapai ke situ. Jadi memang aku sih berharap LMK jangan banyak-banyak, kalau bisa satu, benar-benar kredibel,” kata dia.

Dia berharap masalah ini bisa teratasi sehingga royalti dapat terbagi dengan baik dan tepat sasaran. Pelantun lagu “Preman” ini juga mengkritik terlalu mudahnya pendirian LMK di Indonesia yang berpotensi memicu ketidaktransparan dan ketidaktepatan sasaran dalam pembagian royalti.

Menurut Ikang, digitalisasi membutuhkan investasi besar, dan jika terlalu banyak LMK yang tidak memiliki sumber daya memadai, akan ada celah bagi pihak-pihak yang oportunis. “Digitalisasi itu investasinya besar banget, enggak semua LMK bisa membiayai itu. Jadi kalau makin banyak, makin orang yang jadi oportunis aja untuk cari-cari persennya jadi pembagiannya tidak transparan tidak tepat sasaran,” ujarnya.

Senada dengan Ikang, musisi sekaligus mantan pengawas LMKN, Candra Darusman, menilai bahwa peran LMKN harus diperkuat melalui digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi adalah solusi untuk menjawab tantangan royalti musik saat ini, terutama untuk mengatasi tumpang tindih di lapangan.

“Memperkuat peran dari LMKN agar ia bisa tegas mengkoordinasi semua LMK agar tidak tumpang tindih karena masih ada tumpang tindih di lapangan,” ujar Candra.

Pendiri Pusat Studi Ekosistem Musik ini mencontohkan bagaimana penggunaan aplikasi digital untuk mengumpulkan royalti dari konser berhasil meningkatkan pendapatan hingga tiga kali lipat. Hal ini, menurutnya, membuktikan bahwa digitalisasi adalah solusi efektif.

“Misalnya untuk konser sekarang sudah ada aplikasinya, dan dengan aplikasi itu pengumpulan royalti dari konser naik tiga kali lipat. Jadi, ini menandakan bahwa memang digital itu solusi, tapi, mari kita sepakati digital yang seperti apa,” kata dia.

Meskipun demikian, Candra mengingatkan bahwa transformasi digital harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati. “Kita siapkan perangkat digitalnya sambil ini perbaiki, suatu saat kita tinggalkan yang model sekarang kita masuk ke digital, tapi ini harus hati-hati,” ujarnya.

Harapan untuk perbaikan ini semakin terbuka dengan rencana DPR RI untuk merevisi Undang-Undang Hak Cipta. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa revisi tersebut akan diselesaikan dalam waktu dua bulan, dan akan berfokus pada penyelesaian polemik pembagian royalti.

Nantinya, delegasi penarikan royalti akan dipusatkan pada LMKN, yang sebelumnya dilakukan oleh LMK. Untuk memastikan RUU ini mengakomodasi semua pihak, DPR juga akan melibatkan musisi, pencipta lagu, penyanyi, dan LMK sebagai tim perumus, menandakan komitmen pemerintah untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan transparan bagi seluruh pelaku industri musik.

Read Entire Article