Sinopsis dan Fakta Film Lyora: Penantian Buah Hati yang Tayang 7 Agustus 2025

Liputan6.com, Jakarta Film Lyora: Penantian Buah Hati hadir sebagai drama keluarga penuh makna yang menggambarkan lika-liku perjuangan pasangan dalam mendapatkan keturunan. Terinspirasi dari kisah nyata Meutya Hafid dan suaminya, Noer Fajrieansyah, film ini mengangkat tema yang jarang dibahas secara terbuka—infertilitas dan bayi tabung (IVF)—dengan sentuhan emosional yang kuat dan membumi.

Diproduksi oleh rumah produksi kenamaan Paragon Pictures dan disutradarai oleh Pritagita Arianegara, Lyora menyoroti kekuatan cinta, kesabaran, dan keteguhan hati di tengah cobaan yang panjang. Film yang akan tayang pada 7 Agustus 2025 ini tidak hanya menggugah air mata, tapi juga membuka ruang diskusi penting tentang perjuangan banyak pasangan yang menjalani proses serupa secara diam-diam.

Lyora mengisahkan sosok Meutya Hafid (Marsha Timothy), seorang perempuan tangguh, sukses secara karier, dan berdedikasi tinggi pada pekerjaannya. Namun, di balik segala pencapaiannya, tersimpan satu kerinduan besar: menjadi seorang ibu. Bersama sang suami, Fajrie (Darius Sinathrya), Meutya menjalani berbagai upaya medis untuk mendapatkan buah hati.

Mereka menempuh berbagai program kehamilan seperti terapi hormon, inseminasi, hingga program bayi tabung (IVF). Namun, hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Mereka mengalami tiga kali keguguran dalam satu tahun, yang membuat perjalanan mereka kian berat, baik secara fisik maupun emosional. Meski begitu, keduanya terus saling menguatkan dan tidak pernah menyerah.

Film ini menggambarkan perjuangan panjang yang diwarnai rasa sakit, ketidakpastian, dan keputusasaan. Namun, di sisi lain, juga menampilkan cinta yang tak lekang waktu serta dukungan pasangan yang tidak ternilai. Pada akhirnya, di usia 44 tahun, Meutya berhasil hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan yang dinamai Lyora.

Lewat kisah ini, penonton diajak memahami betapa sulitnya proses menjadi orang tua bagi sebagian pasangan. Bukan sekadar usaha medis, tetapi juga soal mental, spiritual, dan penerimaan diri. Lyora menjadi ruang empati bagi mereka yang sedang berjuang dalam senyap demi dua garis biru.

Dibintangi oleh Marsha Timothy dan Darius Sinathrya, film ini menampilkan chemistry yang kuat sebagai pasangan Meutya dan Fajrie. Marsha membawakan karakter Meutya dengan emosi yang mendalam, mewakili pergolakan batin seorang perempuan yang terus berharap di tengah keterbatasan waktu dan harapan.

Darius Sinathrya juga tampil mengesankan sebagai sosok suami yang lembut, penuh pengertian, dan hadir secara utuh dalam setiap fase perjuangan sang istri. Keduanya berhasil menghadirkan dinamika rumah tangga yang realistis dan menyentuh.

Didukung juga oleh aktor-aktris senior dan berbakat seperti Widyawati (Ibu Meutya), Olga Lydia (dr. Dinda), Hannah Al Rashid (Rina), Aimee Saras (Eka), Ariyo Wahab (Pak Gunawan), dan Ivanka Suwandi (Bu Retno), film ini kaya akan ekspresi emosi yang mengena.

1. Diangkat dari Kisah Nyata Meutya Hafid

Kisah dalam film ini diadaptasi dari pengalaman pribadi Meutya Hafid dan suaminya, yang menjalani perjuangan panjang untuk memiliki anak. Perjuangan mereka menjadi inspirasi utama film dan ditulis dengan pendekatan emosional yang jujur.

2. Berdasarkan Buku “Lyora: Keajaiban yang Dinanti”

Film ini diadaptasi dari buku karya Fenty Effendy, yang merupakan hadiah ulang tahun pertama untuk putri mereka, Lyora. Buku tersebut menjadi fondasi naskah film yang kemudian dikembangkan lebih luas.

3. Mengangkat Isu Infertilitas dan IVF

Lyora menjadi salah satu film Indonesia pertama yang secara terbuka membahas isu bayi tabung (IVF), topik yang masih dianggap tabu di masyarakat. Film ini menyuarakan bahwa perjuangan memiliki anak adalah hal yang valid dan layak dihormati.

4. Darius Sinathrya Kumandangkan Adzan

Salah satu momen mengejutkan adalah ketika Darius mengumandangkan adzan secara langsung dalam adegan film. Sutradara menyebutkan bahwa itu adalah suara asli Darius dan menjadi bagian penting dari puncak emosional film.

5. Bukan Sekadar Biopik

Meski berbasis kisah nyata, Lyora tidak sepenuhnya berformat biopik. Film ini dirancang sebagai kolase pengalaman dari banyak pasangan di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa, menjadikannya terasa lebih universal.

Film ini digarap oleh sutradara Pritagita Arianegara, yang dikenal dengan karya-karya bertema perempuan dan keluarga yang kuat secara emosional. Naskahnya ditulis oleh tim berpengalaman: Titien Wattimena dan Priska Amalia. Mereka berhasil menyusun cerita dengan pendekatan riset dan empati yang mendalam.

Proses syuting dilakukan di beberapa lokasi di Jakarta dan daerah domestik lainnya. Produksi film ini merupakan hasil kolaborasi antara Paragon Pictures, Ideosource Entertainment, dan Jarasta Enterprise, didukung oleh produser seperti Robert Ronny, Virgie Baker, dan Andi Boediman.

Lyora dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 7 Agustus 2025. Film ini diprediksi akan menjadi salah satu drama keluarga paling mengharukan tahun ini, dengan daya tarik kuat bagi penonton dewasa dan pasangan suami-istri.

1. Film Lyora diangkat dari kisah siapa?

Dari kisah nyata Meutya Hafid dan suaminya, Noer Fajrieansyah.

2. Siapa sutradara film Lyora?

Pritagita Arianegara.

3. Apa genre film Lyora?

Drama keluarga dan biografi.

4. Siapa saja pemeran utama dalam film ini?

Marsha Timothy dan Darius Sinathrya.

5. Kapan film Lyora tayang di bioskop?

7 Agustus 2025.