Setara Institute Kritik Prabowo soal Restrukturisasi TNI

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Setara Institute menganggap arah reformasi TNI di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengalami kemunduran. Setara menyebut kebijakan pembentukan 162 satuan baru TNI, termasuk enam Komando Daerah Militer (Kodam) dan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, bertentangan dengan prinsip profesionalisme militer dan agenda reformasi 1998.

“Pembentukan satuan-satuan baru tersebut bukan hanya bertentangan dengan pembangunan postur TNI, tetapi juga mengakselerasi peran-peran militer di ranah sipil,” kata peneliti Setara Institute Ikhsan Yosarie melalui siaran persnya, Selasa, 12 Agustus 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ikhsan, pasal 11 ayat (2) Undang-Undang TNI mengamanatkan postur pertahanan disusun sesuai kebijakan pertahanan negara dan menghindari struktur organisasi yang rawan kepentingan politik praktis. Namun, penambahan Kodam dinilai justru mengikuti struktur administrasi pemerintahan daerah, sehingga mendekatkan TNI pada peran sipil.

Ikhsan menilai pembentukan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan adalah bentuk ekspansi militer ke ruang sipil dengan kemasan pembangunan dan kesejahteraan. “Retorika pembangunan tidak dapat menyembunyikan realitas bahwa militer sedang memperluas peran dan pengaruhnya ke ranah yang bukan wewenangnya,” kata dia. 

Ia menilai kehadiran batalyon-batalyon non-tempur merupakan deviasi terhadap amanat reformasi 1998 yang memisahkan militer dari urusan sipil, serta gejala arus balik reformasi TNI melalui ketidakpatuhan terhadap batasan dalam operasi militer selain perang (OMSP).

Ikhsan memperingatkan penambahan satuan non-tempur ini berpotensi mendistorsi fungsi pertahanan nasional. “Ketika dunia tengah memperkuat postur militer berbasis teknologi, kapasitas dan kualitas prajurit, alutsista, hingga kesejahteraan prajurit, TNI justru gagal fokus dengan menambah banyak prajurit untuk menjalankan fungsi-fungsi sipil,” ujar dia. 

Setara mendesak Presiden dan DPR mengevaluasi pembentukan 162 satuan baru TNI—termasuk 6 Kodam, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, dan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan—untuk memastikan keselarasan dengan penguatan pertahanan, mencegah pembesaran struktur tanpa peningkatan kapabilitas, serta menghindari penguatan militerisme yang mengikis supremasi sipil dan ruang demokrasi melalui pengawasan publik dan parlemen.

Read Entire Article