SETIAP daerah memiliki tradisi yang unik untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia pada bulan Agustus. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus mempererat persaudaraan.
Berikut sejumlah tradisi unik yang dilakukan di berbagai daerah dalam merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia setiap tahun:
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
1. Pacu Kude di Aceh Tengah
Dilansir dari laman acehprov.go.id, Kabupaten Aceh Tengah terkenal dengan pacuan kuda tradisional Gayo yang digelar setiap Agustus, bersamaan dengan musim panen. Menariknya, joki tidak menggunakan pelana. Lomba yang berlangsung di Gelenggang Musara Alun, Takengon ini menjadi hiburan rakyat sekaligus pesta tahunan yang menyedot perhatian seluruh masyarakat.
2. Barikan di Malang
Barikan adalah tradisi syukuran khas masyarakat Kota Malang, Jawa Timur, yang rutin digelar setiap malam 16 Agustus, menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan ini meliputi doa bersama, renungan, menyanyikan lagu-lagu nasional, hingga menikmati hidangan yang telah disiapkan. Selain menjadi wujud rasa syukur dan penghormatan kepada para pahlawan, Barikan juga berfungsi sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga.
3. Tirakatan di Jawa
Serupa dengan Barikan, tradisi Tirakatan juga dilakukan pada malam sebelum kemerdekaan di berbagai daerah di Jawa. Warga berkumpul untuk doa bersama, renungan, makan malam bersama, hingga pembagian hadiah lomba yang digelar sebelumnya.
4. Pawai Jampana di Bandung
Di Kota Kembang, Bandung, terdapat tradisi pawai khas bernama Jampana, yaitu arak-arakan yang membawa hasil bumi. Menurut laman nu.or.id, tradisi ini menjadi wujud rasa syukur atas panen masyarakat sekaligus penyambutan Hari Kemerdekaan Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Jampana diwarnai dengan perebutan tandu oleh para peserta yang menyaksikan pawai. Tandu tersebut berisi beragam hasil bumi, kerajinan tangan, serta aneka makanan.
5.Obor Estafet di Semarang
Di Kelurahan Papandayan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, warga telah mempertahankan tradisi obor estafet selama lebih dari tiga dekade. Kegiatan ini diikuti oleh atlet-atlet terbaik sebagai simbol semangat perjuangan para pahlawan. Obor yang berpindah tangan melambangkan estafet perjuangan dari generasi ke generasi.
6. Peresean di Lombok
Dilansir dari laman Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, memiliki cara unik merayakan kemerdekaan, yakni melalui pertarungan tradisional yang dikenal sebagai Peresean atau Perisaian. Mengutip Indonesia.travel, Peresean mempertemukan dua pria dari Suku Sasak yang bertarung layaknya gladiator. Dalam laga ini, para petarung menggunakan senjata berupa tongkat rotan (penjalin) dan perisai tebal dari kulit kerbau (ende). Dahulu, tradisi tersebut merupakan bagian dari ritual memohon hujan saat musim kemarau.
7. Lomba Dayung Perahu Naga di Banjarmasin
Sejak 1924, warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, rutin menggelar lomba dayung perahu naga di Sungai Martapura setiap perayaan 17 Agustus. Selain menjadi hiburan rakyat, lomba ini juga menjadi ajang mencari bibit atlet pendayung.
8. Sepak Bola Durian di Kebumen
Tradisi ekstrem ini mengganti bola sepak biasa dengan buah durian. Hanya orang-orang tertentu, seperti anggota komunitas khusus atau kelompok spiritual, yang boleh ikut. Sebelum pertandingan dimulai, peserta mengikuti doa bersama demi keselamatan.
Khumar Mahendra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Para Korban Proyek Strategis Nasional Menggugat UU Cipta Kerja