Keseruan MilkLife Soccer Challenge Tangerang Seri 1 2025/26 resmi berakhir. Turnamen besutan Bakti Olahraga Djarum Foundation & MilkLife tersebut mempertandingkan partai finalnya pada Minggu (7/9) di Stadion Trimatra Kodiklat TNI, Tangerang, Banten.
Pada edisi kali ini, SDN Pondok Kacang Timur 04 berhasil mengamankan gelar juara di kelompok U-10 setelah mengalahkan SDN Penjaringan 06 di laga final. Duel tersebut berakhir dengan skor 1-0 lewat gol pemain SDN Pondok Kacang Timur 04, Meysah Kholifah Handayani pada menit ke-6.
Bergeser ke kelompok U-12, terjadi duel sengit yang terjadi di partai puncak yang mempertemukan SDN Pakulonan 02 melawan British School Jakarta. Kedua tim bermain terbuka dan saling menyerang sejak babak pertama, sayangnya upaya kedua tim tak membuahkan hasil hingga laga di waktu normal berakhir.
Alhasil, pertandingan pun mesti dilanjutkan ke babak tos-tosan. Dalam babak tersebut, SDN Pakulonan keluar sebagai juara usai mengungguli British School Jakarta dengan skor 3-2.
Pelatih SDN Pondok Kacang Timur 04, Ichsan Purwa, mengaku bangga melihat perjuangan anak didiknya hingga menjadi juara meski dengan persiapan yang singkat. “Bersyukur anak-anak bermain dengan baik dan enjoy meskipun kami hanya melakukan persiapan sekitar lima bulan. Kami memang menargetkan juara. Semoga kami bisa mempertahankan prestasi ini di seri berikutnya,” jelas Ichsan.
Atmosfer Pertandingan Kian Kompetitif
Kuantitas dan kualitas para putri Kota Benteng menunjukkan tren positif dalam ajang MilkLife Soccer Challenge Tangerang Seri 1 2025/26. Kali ini, 1.301 siswi dari 68 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) dari Kota Tangerang dan sekitarnya ikut ambil bagian dalam turnamen sepak bola putri yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut. Mereka terbagi dalam 87 tim KU 12 dan 35 tim KU 10 untuk unjuk kebolehan mengolah ‘si kulit bundar’ sekaligus merebut gelar yang terbaik pada seri ini.
“MLSC Tangerang selalu menarik untuk disaksikan. Karena selain kehadiran sekolah internasional dari gelaran di seri 2 tahun 2024 yang membuat atmosfer pertandingan lebih panas, selalu ada kejutan pada setiap serinya. Seperti pada seri kali ini, juara di KU 10 maupun KU 12 merupakan juara baru. Artinya persaingan tersaji cukup ketat dan tidak didominasi oleh satu atau dua sekolah saja,” tegas Perwakilan Bakti Olahraga Djarum Foundation, Satia Chandra Wiguna.
Senada dengan hal tersebut, Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge Tangerang, Leonardo Sedubun, mengatakan bahwa regenerasi pemain semakin terlihat pada penyelenggaraan MLSC di Tangerang. Atlet KU 10 yang kini naik kelas ke KU 12 mengalami peningkatan kualitas yang cukup baik.
Sedangkan di KU 10, tidak sedikit dihiasi wajah-wajah baru yang merupakan hasil promosi para siswi masing-masing sekolah yang sebelumnya mengikuti Festival SenengSoccer KU 8. Melalui pantauan yang ketat, saat ini Leo sudah mengantongi sejumlah pemain yang masuk ke dalam radar talent scouting.
“Dalam pantauan kami sudah ada kurang lebih 60 anak dan di dalamnya ada 40% yang merupakan pemain-pemain baru. Nanti kita akan seleksi lagi hingga terpilih 25 pemain terbaik. Para pemain pendatang baru juga cukup diperhitungkan, karena sekarang kemampuan peserta lebih merata tidak didominasi satu atau dua sekolah saja. Sehingga pertandingan sejak hari pertama sampai final terasa begitu kompetitif,” ungkap Leo.