
Matahari begitu menyengat, menusuk kulit saat langkah kaki memasuki Jalan Rawamangun Muka Selatan di bilangan Jakarta Timur pada Sabtu (12/7) jelang siang. Seketika, tenggorokan pun langsung meminta diri untuk dibasahi.
Sayangnya, botol minum yang telah dibawa dari rumah ini lupa untuk diisi. Untungnya, sebuah rumah yang dimiliki seorang dermawan membagikan air minum gratis. Siapa pun boleh mengambilnya secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya.
Lokasinya persis di samping jalan. Terlihat jelas ketika melintas. Bentuknya seperti sebuah halte. Ada kanopinya dan plang bertuliskan “air minum gratis Nasuha Care”.

Di sana, disediakan empat keran untuk mengisi air minum. Harus dibuka pelan-pelan saat mengisi. Keran-keran itu begitu kencang dan deras mengeluarkan air. Kalau tak hati-hati, bisa jadi tumpah hingga pakaian ikut dibasahi.
Selain empat keran itu, halte pengisian air minum gratis ini juga menyediakan tutup galon bagi yang ke sana untuk mengisi persediaan rumah.
Rasa air minumnya seperti air mineral botol yang bisa dibeli. Tidak dingin, juga tidak panas. Lumayan untuk melepas dahaga ketika diserang panasnya mentari.

Halte pengisian air minum gratis itu hampir tak pernah sepi. Warga silih berganti datang untuk mengisi air. Mereka memenuhi galon-galon yang dibawa untuk persediaan di rumah.
Seperti Sarwono misalnya. Bapak ini datang menggunakan sepeda motornya. Membawa dua galon kosong yang ia bawa dari rumah.
“(Buat) persediaan rumah, konsumsi, minum, itu kan sudah bisa langsung diminum,” ujarnya saat ditemui.

Sudah setahun lebih ia memanfaatkan air minum gratis ini. Dalam seminggu, ia bisa dua kali datang ke situ, langsung mengisi dua galon sekaligus.
“Daripada beli, itu kan empat galon satu minggu kan udah berapa itu ya, lumayan ya,” ucap dia.
“Benar-benar terbantu banget, sama warga-warga yang sekitarnya (juga), buat ini lah, ekonominya kan jadi gak terlalu ini ya, nambah-nambah,” tambah dia.
Usai puas memenuhi galonnya, Sarwono pun tancap gas pulang ke rumahnya yang berada di kawasan Klender, Jakarta Timur atau sekitar 5 KM dari lokasi pengisian air.

Usai Sarwono pergi, datang lah Nuri. Bersama istrinya, warga Rawamangun ini datang membawa dua galon. Sama seperti Sarwono, ia sudah langganan air minum gratis ini.
“Ya alhamdulillah, terbantu sekali. Ada air yang jernih, gratis. Sangat terbantu sekali di sini,” ucap dia.
“Ya minimal kan kita ngirit. Kalo beli misalkan 8 ribu (rupiah), kan misalnya. Pokoknya ya terbantu lah,” tambah dia.
Nuri pun berharap, tempat ini bisa menginspirasi orang-orang dermawan lainnya untuk juga membagikan air minum gratis untuk tetangga-tetangganya.
“Ya kalo bisa diperbanyak, karena kita rakyat kita juga perlu minum kan penting ya, sarana penting air tuh, kita juga rakyat tuh semakin banyak. Mungkin kemarau panjang juga tambah ramai,” ujar dia.
Tak hanya yang sudah sering datang ke sini, rupanya, ada pula yang baru pertama kali mencoba air minum gratis ini. Ia adalah Siem. Ibu-ibu berhijab ini lagi kelabakan imbas pompa air di rumahnya tengah rusak.
“Ya nanti (airnya) buat mandi, buat minum,” ujar Siem.
“Tadi udah beli empat atau apa, udah dimandiin anak-anak sudah habis,” tambah dia.
Siem yang datang bersama anaknya, merasa sangat terbantu dengan adanya air minum gratis ini. Di tengah musibah, tanpa air minum gratis, Siem harus rela keluar kocek banyak hanya untuk persediaan air di rumah.
“Beli galon aja, isi ulang aja kemaren udah keluar banyak,” ucap dia.
“Beli galon sampe 100 (ribu rupiah),” tambah dia.
Sayangnya, sang pemilik dari air minum gratis ini, Heru, sedang tidak ada di rumah. Kata penjaganya, ia sedang keluar sampai malam nanti. Namun, meski tak ada dia, air minum terus mengaliri rumah-rumah tetangganya, sampai yang bukan tetangganya.