Review Film Dracula: A Love Tale, Obsesi Cinta 400 Tahun Sang Pangeran Vampir

4 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Dracula: A Love Tale akan segera tayang di bioskop Indonesia pada 29 Agustus 2025. Diadaptasi dari novel klasik milik Bram Stoker, film romansa cinta pangeran vampir ini dikemas ulang sutradara asal Prancis Luc Besson menjadi lebih dramatis. 

Menceritakan Pangeran Vlad II Dracula (Caleb Landry Jones) yang merasa sakit hati mendalam kepada Tuhan akibat istrinya meninggal di tengah perang. Kematian sang pujaan hati, Elisabeta (Zoe Bleu) membuat Dracula membangkang kepada Tuhan dan membenci-Nya seumur hidup.

Akibatnya, Dracula menjadi makhluk abadi. Ia tidak bisa mati. Hanya bisa menambah energi dengan minum darah segar manusia. Dracula hidup bertahun-tahun hingga berabad-abad dengan tetap percaya bahwa jiwa dan hati murni akan membuat kekasihnya bereinkarnasi lalu kembali ke pelukannya.

Inilah review film Dracula: A Love Tale. Film ini menyajikan perjalanan hidup tragis pangeran pengisap darah yang melakukan segala cara untuk mendapatkan kembali sang kekasih, meski dengan mengubah semua orang menjadi vampir.

Alur Penceritaan yang Mengalir

Secara alur, Dracula: A Love Tale mudah diikuti dan tidak bikin bingung sama sekali. Dimulai dengan masa lalu Dracula dan pasangannya yang penuh cinta dan gairah satu sama lain hingga bagaimana putus asanya seorang pangeran kegelapan untuk mendapatkan kembali sang belahan jiwa. 

Dendam Dracula terasa kuat sekaligus lemah, tergambar bagaimana dirinya harus bertahan berabad-abad mencari cara untuk kembali ke pelukan kekasih. Penceritaannya tidak terburu-buru, cukup jelas untuk mengerti benang merah satu adegan dengan yang lainnya. 

Meski begitu, terlalu banyak repetisi untuk membangun cerita yang solid. Meskipun secara alur baik, tetapi storytelling juga terasa sedikit datar. Untungnya, akting para aktor meyakinkan. 

Tidak Ada Aura Pengisap Darah yang Menakutkan

Luc Besson memberi pendekatan berbeda dalam mengemas Dracula: A Love Tale. Sesuai judulnya, Dracula: A Love Tale tak memberikan kesan dan aura menakutkan. Penekananannya bukan membangkitkan kesan ngeri di benak penonton.

Dracula: A Love Tale lebih dominan ke genre romantis dibalut kisah tragis. Karakter pangeran vampir seolah dilemahkan oleh cinta. Tidak ada taring yang membuat bulu kuduk penonton merinding.

Caleb Landry Jones sukses memenuhi visi sang sutradara. Ia menampilkan citra Dracula yang mengekspresikan rasa sedih, patah hati, amarah, juga dendam. Semua emosi menjadi satu. 

Teknis Film yang Terasa Nanggung

Bicara soal teknis, Dracula: A Love Tale layaknya film-film lain yang memang berkewajiban menyajikan scene-scene yang nyaman ditonton, baik dari angle hingga color grading untuk setting filmnya cukup rapi.

Alur memang baik dan rapi. Namun, bagi mereka yang datang ke bioskop karena ingin ditakut-takuti, mood dan pembabakan dalam Dracula: A Love Tale tampaknya bakal kurang sesuai ekspektasi.

Terasa Sangat Datar

Tercantum genrenya horor fantasi plus romansa, tapi eksplorasi mendalamnya hanya terasa untuk satu tema: cinta. Kurang adanya rasa tegang dan geregetan dalam perjalanan Dracula mendapatkan Elisabeta di abad ke-19 turut serta membuat cerita ini kurang bergejolak.

Bisa jadi, faktor ini yang membuat Dracula: A Love Tale ditanggapi beragam oleh kritikus. Calon penonton tampaknya perlu mengubah sudut pandang dan ekspektasi terhadap Dracula: A Love Tale. Tidak buruk. Masih asyik dinikmati. Akting pemainnya pun nendang.

Read Entire Article