
PEBULU tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, mengaku puas dengan pencapaiannya meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Langkah Putri terhenti di babak semifinal usai dikalahkan tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, melalui tiga gim dengan skor 17-21, 21-14, dan 6-21 di Adidas Arena, Paris, Sabtu (30/8).
Meski gagal menembus final, Putri menilai keberhasilannya menyabet perunggu patut disyukuri. Apalagi, ia menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mampu bertahan hingga semifinal. “Sangat luar biasa bisa mendapatkan medali perunggu dari sini. Kalau bisa diulang ke belakang rasanya sedih juga, tapi aku bisa berada di sini sekarang berkat orangtua dan orang-orang di belakang aku yang terus mendukung,” ujarnya.
Capaian ini sekaligus mengakhiri paceklik medali tunggal putri Indonesia yang sudah berlangsung satu dekade sejak Lindaweni Fanetri menembus semifinal Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta. Namun, kegagalan menyingkirkan Akane membuat tunggal putri Indonesia masih belum mampu mengakhiri puasa gelar emas yang bertahan 32 tahun, sejak Susi Susanti terakhir kali juara pada 1993.
Keberhasilan mencapai semifinal juga berdampak pada peringkat Putri di level nasional. Ia dipastikan akan menyalip Gregoria Mariska Tunjung sebagai tunggal putri nomor satu Indonesia awal pekan depan. “Pastinya ingin ranking lebih baik lagi dari sekarang dan saya pingin nunjukkin ke orang-orang kalau saya juga bisa bersaing di top sepuluh dunia,” tambahnya.
Dalam edisi tahun ini, Indonesia mengirimkan 12 wakil ke Kejuaraan Dunia, namun Putri menjadi satu-satunya yang berhasil menembus semifinal. (Ndf/I-1)