Liputan6.com, Jakarta Fiorentina dan Polissya Zhytomyr akan bertemu di leg kedua play-off kualifikasi UEFA Conference League 2025/2026. Pertandingan UECL antara Fiorentina vs Polissya Zhytomyr ini digelar di Mapei Stadium. Pertandingannya dijadwalkan kick-off Jumat, 29 Agustus 2025, jam 01.00 WIB, live streaming di Vidio.
Fiorentina akan turun di Mapei Stadium dengan misi memastikan tiket ke fase liga. Klub Serie A itu sudah meletakkan fondasi kokoh lewat kemenangan 3-0 atas Polissya pada leg pertama. Dengan modal tersebut, pasukan Stefano Pioli hanya perlu menjaga fokus untuk menuntaskan pekerjaan di depan publik Italia.
Kepindahan laga kandang ke Mapei Stadium, alih-alih Stadio Artemio Franchi yang tengah direnovasi, tentu jadi hal yang berbeda bagi Fiorentina. Namun, kondisi itu tak mengurangi ambisi La Viola untuk kembali meramaikan kompetisi Eropa. Musim lalu, mereka menutup perjalanan dengan finis di posisi keenam Serie A dan mencapai semifinal Conference League, torehan yang ingin kembali mereka ulangi.
Musim panas ini, Fiorentina sempat diguncang perubahan di kursi pelatih setelah Raffaele Palladino angkat kaki. Klub pun memutuskan menunjuk kembali Stefano Pioli, sosok yang pernah membesut La Viola. Kehadiran Pioli terbukti membawa energi positif, terutama dengan kemenangan meyakinkan di Ukraina yang menjadi bekal kuat sebelum laga penentuan.
Meski begitu, hasil imbang 1-1 kontra Cagliari di pekan perdana Serie A mengingatkan bahwa Fiorentina masih butuh konsistensi. Pioli dituntut meracik strategi yang tepat, terutama karena mereka kehilangan Moise Kean akibat kartu merah di leg pertama. Selain itu, Antonin Barak dan Cristian Kouame juga absen karena cedera. Kondisi ini membuat variasi serangan Fiorentina sedikit berkurang.
Di sisi lain, Polissya datang dengan cerita yang tak kalah menarik. Klub asal Zhytomyr itu sempat mati suri pada 2006 sebelum bangkit kembali satu dekade lalu. Sejak itu, Polissya menapaki perjalanan impresif dari level amatir hingga bisa merasakan atmosfer kompetisi Eropa. Walau demikian, ujian kali ini jelas lebih berat, apalagi mereka membawa rekor buruk empat kekalahan beruntun di semua ajang.
Tim asuhan Ruslan Rotan kemungkinan besar tetap mengandalkan Oleksandr Filippov di lini depan. Pengalaman sang striker bisa jadi senjata utama untuk mencari gol cepat. Namun, dengan kondisi mental yang tertekan dan perbedaan kualitas skuad yang cukup mencolok, Polissya butuh keajaiban untuk bisa membalikkan keadaan di Italia.