Liputan6.com, Jakarta Musim 2025/2026 menjadi babak baru bagi Inter Milan yang tengah melakukan peremajaan skuad. Tak hanya menunjuk Cristian Chivu yang masih berusia 44 tahun sebagai pelatih, Nerazzurri juga mendatangkan sejumlah pemain muda untuk mengisi tim utama.
Langkah ini terlihat jelas dari aktivitas transfer mereka sepanjang musim panas. Beberapa wajah senior dilepas, sementara darah segar dengan usia rata-rata 21-23 tahun datang untuk memberi energi baru di skuad.
Awal musim pun dimulai dengan penuh optimisme. Inter membuka Serie A dengan pesta gol 5-0 atas Torino, kemenangan yang seolah menegaskan arah baru di bawah tangan Chivu.
Gerbong Keluar Masuk di Bursa Transfer
Inter Milan lebih dulu melepas Joaquin Correa pada Juni 2025 yang hengkang ke Botafogo. Kepergian ini diikuti perpisahan dengan Marko Arnautovic setelah kontraknya habis pada akhir musim lalu.
Namun, Nerazzurri bergerak cepat mencari pengganti dengan karakter yang lebih segar. Petar Sucic (21 tahun) direkrut dari Dinamo Zagreb, sementara Luis Henrique (23 tahun) datang dari Olympique Marseille.
Setealah itu, pada 5 Juli 2025. Inter resmi mendatangkan striker muda Prancis, Ange-Yoan Bonny, dari Parma dengan biaya €23 juta atau sekitar Rp417 miliar plus bonus.
Andy Diouf Jadi Investasi Jangka Panjang
Tak berhenti di situ, Inter kembali menambah amunisi di lini tengah. Pada 22 Agustus 2025, mereka meresmikan perekrutan Andy Diouf dari Lens.
Gelandang Prancis berusia 22 tahun itu ditebus dengan biaya €20 juta plus tambahan €5 juta, atau setara Rp363 miliar dengan kontrak berdurasi lima tahun. Rekrutan ini sekaligus melengkapi puzzle regenerasi lini tengah yang ditinggalkan beberapa wajah senior.
Dengan kedatangannya, Inter memiliki opsi lebih variatif dalam mengatur irama permainan. Diouf dianggap cocok dengan gaya dinamis yang ingin diterapkan Chivu pada skuad mudanya.
Debut Cemerlang Petar Sucic
Awal musim Serie A langsung menghadirkan cerita manis. Petar Sucic, gelandang muda asal Kroasia, tampil menawan saat Inter melibas Torino 5-0 di San Siro.
Meski Hakan Calhanoglu absen karena skorsing, Sucic mampu mengambil alih peran vital di lini tengah. Ia bermain dengan tenang, menjaga tempo, dan menghubungkan antar lini dengan rapi.
Puncak penampilannya datang ketika ia melepaskan umpan terobosan tajam untuk Marcus Thuram. Gol kedua Inter lahir dari kreativitasnya, membuat publik San Siro kagum pada sang bintang baru.
Harapan Baru di Era Cristian Chivu
Cristian Chivu kini memiliki modal besar untuk membawa Inter bangkit dari kekecewaan musim lalu. Skuad muda yang penuh energi diyakini bisa memberi warna berbeda dalam permainan tim.
Kemenangan telak atas Torino menjadi sinyal positif bagi perjalanan mereka ke depan. Potensi pemain mudanya seakan menunjukkan bahwa masa depan Nerazzurri berada di tangan yang tepat.
Dengan kombinasi pelatih muda dan skuad segar, Inter Milan membuka lembaran baru dengan penuh keyakinan. San Siro pun bersiap menyambut generasi baru yang ingin menorehkan sejarah.