Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto berharap program Cek Kesehatan Gratis (CKG), baik untuk masyarakat umum maupun siswa sekolah dapat menjangkau 20 juta warga penerima pada 17 Agustus mendatang.
Setelah menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Presiden sangat senang dengan pelaksanaan CKG yang kini sudah menjangkau 17 juta warga.
"Jadi Pak Presiden senang sekali karena udah 17 juta (warga) dan beliau ingin kalau bisa nanti 17 Agustus bisa enggak 20 juta supaya bisa ada pencapaian yang baik di sana," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Selain pemeriksaan kesehatan gratis, Menkes Budi melaporkan bahwa pembangunan rumah sakit di wilayah-wilayah terpencil juga menjadi salah satu fokus utama.
Budi merinci dari total 32 rumah sakit yang direncanakan, 22 telah dilakukan peletakan batu pertama, dan sisanya akan menyusul di paruh kedua tahun ini.
Baca juga: Program CKG sasar semua sekolah berbasis keagamaan
"Sisanya 10 (rumah sakit) akan di-groundbreaking juga di semester kedua ini. Diharapkan mungkin 12 sampai 15 rumah sakit bisa selesai juga di tahun ini," kata Menkes.
Dalam laporannya kepada Presiden, Menkes mengungkapkan masyarakat sangat mengapresiasi pembangunan rumah sakit di sejumlah daerah yang terpencil, seperti Reda Bolo, Borong, Konawe, Buton, Anambas, Taliabu, dan Nias.
"Itu daerah-daerah yang memang Bapak Presiden perhatikan. Presiden malah mengatakan kalau bisa ditambah jangan 66 (kabupaten), beliau ingin kalau bisa 514 kabupaten/kota rumah sakitnya bagus-bagus," kata Menkes.
Presiden Prabowo juga berencana meresmikan tiga rumah sakit besar dalam waktu dekat yang berlokasi di Jayapura, Jakarta, dan Solo, serta menjadi bagian dari transformasi infrastruktur layanan kesehatan nasional.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.