
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (Ratas) bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/6). Rapat itu membahas kesiapan pembentukan tanggul laut atau giant sea wall (GSW) di sepanjang utara Pulau Jawa.
"Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas mengenai kesiapan pembentukan tanggul laut (Giant Sea Wall) di sepanjang pantai utara Pulau Jawa,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya.
Teddy mengatakan, persiapan pembangunan GSW ini adalah sebagai upaya melindungi kawasan pesisir yang rawan terdampak dari perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

GSW diharapkan dapat melindungi kawasan pesisir dari abrasi sekaligus berfungsi meningkatkan ketahanan lingkungan.
"Pembentukan tanggul ini diharapkan dapat mencegah air rob, meredam penurunan permukaan pantai, dan menjadi reservoir air bersih," ucap Teddy.
Teddy mengungkapkan, melalui proyek ini pemerintah dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang garis pantai utara (Pantura) Jawa.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan dirinya diundang hadiri Ratas bersama Prabowo dengan agenda salah satunya membahas Giant Sea Wall ini. Selain Tito, beberapa menteri lainnya turut terlihat yakni Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani.
“Saya rapatnya mengenai, rapat diundang rapat informasinya mengenai Giant Sea Wall, sama masalah lingkungan hidup, masalah pengelolaan sampah,” kata Tito kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/6).
Giant Sea Wall masuk menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masuk ke dalam RPJMN 2025-2029. Pemerintah juga dikabarkan akan membentuk satuan tugas (satgas) yang menangani pembangunan tanggul laut raksasa tersebut.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana menjelaskan nantinya Giant Sea Wall akan membentang dari Banten sampai Jawa Timur atau tepatnya dari Tangerang hingga Gresik. Proyek tersebut memiliki panjang sekitar 946 km.
Untuk pembangunan Giant Sea Wall, pemerintah juga membuka peluang pengerjaan dengan skema pembiayaan oleh swasta dan investasi juga dimungkinkan untuk menjadi multi sektor.