Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menjelaskan amanat Undang-Undang Dasar terkait perekonomian. Menurutnya perekonomian nasional harus didorong dengan prinsip kebersamaan.
Termasuk kebijakan efisiensi yang dilakukan pada kementerian dan lembaga, merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar.
"Berarti gotong royong, berarti koperasi kita besarkan. Efisiensi berkeadilan. Efisiensi perintah Undang-Undang Dasar bukan maunya Prabowo," kata Prabowo, saat acara APKASI Otonomi Expo 2025, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (28/8/2025).
Dalam acara itu juga dihadiri beberapa Menteri Kabinet Merah Putih. Seperti, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, dan lainnya.
"Jadi kau menteri-menteri bukan aku motong-motong anggaran kalian, tidak. Yang tdak terlalu perlu nanti dikembalikan tapi saya minta kesabaran," kata sambung Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengakui saat ini mendorong beberapa menteri untuk menjalankan program unggulan pemerintah. Strategi yang dijalankan disebut seperti permainan sepak bola yang tidak semua pemain berada di posisi depan.
"Ada beberapa menteri yang agak di depan, beberapa menteri nunggu. Ini kayak permainan sepak bola ada cadangan. Pemain cadangan nunggu dulu, sekarang kita mainkan ini 5,6,7 menteri. Yang cadangan ini ya sekarang tugasmu adalah holding, jaga, jangan 'oh kok dia terus dia terus'," kata Prabowo.
"Pangan mendesak harus kita amankan supaya kita tidak di-bully kita tidak dikte-dikte oleh bangsa lain," sambungnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Soal Efisiensi Anggaran: Saya Senang Banyak Acara yang Dihemat