REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Ribuan warga memadati jalan protokol di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (13/8/2025) untuk memeriahkan Lembang Street Carnival 2025, yang merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80.
Lembang Street Carnival merupakan agenda tahunan masyarakat Lembang untuk menyambut Hari Kemerdekaan. Kemeriahannya, serupa pagelaran piala dunia. Karena, 16 desa se-Kecamatan Lembang tak pernah absen ambil bagian. Siswa dari PAUD hingga SMA/SMK, instansi pemerintah, unsur militer juga turut memeriahkan event itu.
Beragam bentuk ogoh-ogoh hasil kreativitas warga ditampilkan dalam carnival itu. Ada yang membuat tikus berukuran raksasa, ada burung garuda terbuat dari daun-daun kering, ada harimau dengan seringai menyeramkan, hingga ada yang berbentuk orang.
Kepala Desa Mekarwangi, Enjang Sumpena menerjunkan sekitar 600 warganya untuk ikut memeriahkan Lembang Street Carnival 2025. Persiapan telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. "Hari ini kita menerjunkan 600 orang, biar karnavalnya meriah. Tadi berangkat dari pagi," ujar Enjang.
Desa Mekarwangi membuat ogoh-ogoh berbentuk sapi limosin dan tikus. Filosofinya berkaitan dengan hasil alam dan produk asli daerah. Sementara tikus, sebagai bentuk keresahan akan maraknya praktik korupsi di tanah air.
"Kalau sapi limosin, memang produk unggulan di desa kami selain hasil bumi terutama pisang dan singkong, itu juga sapi. Makanya kami buat ogoh-ogoh bentuk sapi. Kemudian kami buat tikus, ini sebagai representasi praktik korupsi di Indonesia," kata Enjang.
Dua ogoh-ogoh berukuran jumbo itu dibuat oleh pemuda dan karang taruna di desanya selama sepuluh hari. Pengerjaan dikebut, berharap hasil maksimal dalam penilaian di Alun-alun Lembang nanti.
"10 harian, kita kebut pengerjaannya. Alhamdulillah enggak ada kendala, karena kan memang sudah sering bikin ogoh-ogoh, ya setiap tahun pasti bikin," kata Enjang.
Arus Lalu Lintas Direkayasa
Kapolsek Lembang Kompol Hadi Mulyana, mengatakan sekitar 10 ribuan warga tumplek di Lembang mulai dari Simpang Grand Hotel hingga ke kawasan Alun-alun Lembang demi memeriahkan Lembang Street Carnival. "Warga yang mengikuti acara ini terlihat sangat antusias, jalan juga sangat ramai. Jadi, kami harus melakukan pengaturan arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan di sepanjang jalan Raya Lembang," ujar Hadi.
Untuk mengurai kemacetan, pihaknya harus melakukan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Raya Lembang yang menuju arah Alun-alun Lembang agar pengendara tidak melintasi jalan yang dilalui peserta. "Jadi kendaraan dari Simpang Beatrix dibelokkan ke Jalan Grand Hotel, contra flow dengan yang dari arah Pasar Panorama menuju Bandung," kata Hadi.