
PT Pertamina (Persero) mencatat kontribusi yang signifikan dalam sektor produksi minyak dan gas (migas) nasional. Selama tahun 2024, Pertamina berhasil memproduksi migas sebesar 1,045 juta Million Barrel Oil Equivalent Per Day (MBOPD).
Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina A. Salyadi Dariah Saputra mengatakan, capaian tersebut berasal dari kontribusi 69 persen minyak dan 37 persen gas. Menurutnya, capaian subholding upstream tersebut sebagai profit margin terbaik.
“Yaitu mencapai 20,9 persen profit margin, terus berupaya untuk mendukung ketahanan energi yang sejalan dengan aspirasi pemerintah dan secara konsolidasi, subholding upstream mampu untuk memproduksi minyak dan gas sebesar 1,045 juta barrel oil equivalent yang berasal dari domestik maupun internasional,” kata Salyadi dalam Konferensi Pers Capaian KInerja PT Pertamina (Persero) di Grha Pertamina, Jakarta Pusat pada Jumat (13/6).
Pertumbuhan produksi migas tercapai dari aktivitas pengeboran intensif dan masif mengikuti 22 sumur eksplorasi, 821 sumur pengembangan, dan 981 sumur workover. Hal ini mendorong pencapaian reserve replacement ratio (RRR) sebesar 117 persen dan mencapai reserve to reproduction (R2P) di angka 7,2 tahun.

Dari sisi kinerja keuangan, di tahun 2024, Pertamina mencatatkan pendapatan sebesar USD 75,33 miliar atau setara Rp 1.194 triliun, EBITDA senilai USD 10,79 miliar setara Rp 171,04 triliun dan laba Bersih senilai USD 3,13 miliar atau setara dengan Rp 49,54 triliun.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menjelaskan, hal ini masih menunjukkan pembukuan net profit yang positif. “Sebetulnya di laba total di USD 3,4 miliar atau di kisaran Rp 54,6 triliun untuk laba total. Namun untuk yang diatribusikan kepada entitas induk itu sekitar Rp 49,5 triliun,” ujar Emma.
“Dan tadi revenue di USD 75 miliar dan juga di EBITDA di level USD 10,7 miliar Ini sudah memperhitungkan angka impairment kilang. Tadi yang disampaikan karena crack spread-nya tidak memungkinkan untuk kita bisa membukukan positif di sub holding kilang, namun kita tetap secara konsolidasian tetap masih bisa membukukan laba positif secara konsolidasian,” lanjutnya.