Pertamina Butuh Regulasi untuk Eksekusi Impor Minyak Mentah dari AS

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Jamal Ramadhan/kumparanIlustrasi pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

PT Pertamina (Persero) menunggu regulasi untuk bisa mengeksekusi impor minyak mentah dari Amerika Serikat (AS), yang merupakan salah satu hasil kesepakatan perdagangan dengan AS untuk menurunkan tarif impor resiprokal.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan telah mencapai kesepakatan dagang dengan Indonesia, sehingga menurunkan tarif impor terhadap barang Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen, dan akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.

Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli USD 15 miliar dalam bentuk impor barang energi dari AS, USD 4,5 miliar dalam impor produk pertanian Amerika, dan pembelian 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya tipe 777.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan pemerintah sudah menjalin kerja sama berupa nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan beberapa mitra terkait pengadaan minyak mentah (crude).

"Pertamina juga merupakan bagian dari proposal yang disampaikan oleh kita Indonesia ke Amerika Serikat. Memang kita sudah melakukan kerja sama bersifat MoU, dengan beberapa mitra kami di Amerika Serikat," katanya ketika ditemui di Jakarta, Kamis (17/7).

Untuk mengeksekusi MoU tersebut, kata Fadjar, Pertamina membutuhkan regulasi sebagai landasann hukum bahwa perusahaan bisa melakukan pengadaan minyak mentah dari AS.

"Untuk melakukan itu kita perlu dukungan regulasi dari pemerintah, untuk menjustifikasi bahwa kita bisa melakukan pengadaan dari sana," tegas Fadjar.

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan di salah satu SPBU Kamis (3/10/2024).  Foto: ANTARA FOTO/Andri SaputraPetugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan di salah satu SPBU Kamis (3/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra

Fadjar menyebutkan, MoU tersebut baru mencakup optimalisasi untuk kerja sama pengadaan minyak mentah, belum termasuk pengadaan produk liquified petroleum gas (LPG) yang sebenarnya sudah dibahas selama negosiasi tarif.

Dia mencatat, impor LPG dari AS berkontribusi pada 57 persen dari total impor LPG oleh Pertamina pada tahun 2024. Rencananya, porsi impor dari AS ini akan ditambah menjadi sekitar 60 persen.

"Porsi impor LPG dari Amerika Serikat kita sudah cukup besar ya, 57 persen dan memang ada penjajakan untuk peningkatan ke 60 persen, itu akan kita jajaki juga," jelas Fadjar.

Meski demikian, Fadjar tidak bisa menjelaskan berapa besar volume impor minyak mentah dari AS serta nama perusahaan yang dimaksud. Pengadaan ini bersifat bertahap dan fleksibel sesuai dengan kemampuan negara dan perusahaan.

"Volumenya dalam tahap negosiasi dan nantikan akan bertahap setiap bulan dan MoU-nya juga masih terbuka sifatnya, jadi nanti akan terlihat kebutuhan, kemudian kapasitas fiskal kita juga, dan kesiapan kilang-kilang kita juga nanti untuk menampung," kata dia.

Read Entire Article