
Peningkatan kompetensi teknisi tata udara dinilai menjadi kunci daya saing industri HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) di Indonesia. Hal ini mengemuka dalam gelaran APITU Berbagi XIII yang berlangsung pada 12–14 Agustus 2025 di ROBINSON Resort Cisarua, Bogor.
Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia, Shinji Miyata, menegaskan peran strategis teknisi dalam industri tata udara.
“Tak seperti perangkat elektronik lainnya yang dapat langsung digunakan, instalasi maupun perawatan perangkat pendingin membutuhkan kompetensi khusus. Hal ini terkait erat dengan kepuasan pengguna,” ujarnya di sela-sela acara.
Menurutnya, teknisi menjadi garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan konsumen. Dengan perkembangan teknologi pendingin yang semakin canggih, tantangan teknisi tidak hanya terletak pada keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman terhadap fitur dan inovasi terbaru.
Sebagai upaya menjawab tantangan tersebut, PT Daikin Airconditioning Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan APITU Berbagi XIII. Acara tahunan yang diinisiasi Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia (APITU) ini menghadirkan seminar dari pelaku industri dan akademisi, serta kompetisi keterampilan teknisi.
Tema tahun ini, Bersama Berinovasi Dalam Penerapan Teknologi dan Manajemen Profesional, menekankan pembaruan pengetahuan dan kemampuan teknis sebagai modal utama di tengah persaingan industri.
Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia, Budi Mulia, menjelaskan bahwa kolaborasi antara DAIKIN dan APITU telah terjalin lama. Bentuknya meliputi pelatihan sepanjang tahun, pemanfaatan fasilitas pelatihan DAIKIN di berbagai kantor cabang, hingga pelaksanaan uji kompetensi bagi anggota APITU.
“Kegiatan ini selaras dengan program pemerintah yang mendorong standarisasi kompetensi tenaga kerja tersertifikasi, termasuk di sektor pendingin dan tata udara,” kata Budi.
Di sela kegiatan, DAIKIN juga memperkenalkan AC Nusantara Prestige, produk AC hunian pertama yang diproduksi penuh di pabrik DAIKIN Indonesia. Produk ini hadir dalam tiga model, dirancang sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia, dan mengusung teknologi efisiensi energi serta ramah lingkungan. Miyata berharap para teknisi yang hadir dapat memahami teknologi ini secara mendalam sehingga mampu memberikan edukasi terbaik kepada konsumen.
Budi menutup dengan menyatakan bahwa DAIKIN terbuka untuk memperluas kerja sama di masa depan.
“Sinergi antara pelaku industri, komunitas teknisi, dan pemangku kepentingan lain harus terus diperkuat demi kemajuan pasar dan industri tata udara di Indonesia,” ujarnya. (Z-10)