
PEMUDA dan pemudi lintas iman dari berbagai organisasi kepemudaan se-Banten memperkuat toleransi dan solidaritas antarumat beragama, serta merespons dinamika kebangsaan yang terjadi belakangan ini. Mereka pun menggelar kegiatan bertajuk Pemuda Lintas Iman Provinsi Banten Saling Jaga di Vihara Siddharta, Tangerang Selatan.
Pada kesempatan itu, Ketua PW GP Ansor Banten Adam Marifat mengatakan Banten saat ini aman, dan pihaknya akan terus menjaga kondusivitas. Dikatakan, kegiatan seperti ini adalah benteng harmoni.
Bendahara Pemuda Muhammadiyah Banten, M. Rifqi Saputra mengatakan Pemuda Muhammadiyah Banten mendukung kolaborasi lintas iman untuk keutuhan bangsa. Kemudian Ketua DPD GEMPAR Banten Gervando Jeorista Leleng mengatakan "kami hadir bukan untuk menyamakan keyakinan, tetapi menyatukan langkah menjaga Indonesia. GEMPAR Banten siap ambil bagian menjaga kesatuan," tegasnya, dikutip Kamis (4/9).
Ketua panitia kegiatan, Adi Saputra Simanullang, menyampaikan rasa terima kasih sekaligus harapan atas terselenggaranya acara tersebut. “Saya berterima kasih atas kehadiran seluruh ketua organisasi lintas iman Provinsi Banten, dan secara khusus kepada Bhante YM. Bhikkhu Abhipuñño Thera yang telah berkenan menyediakan tempat di Vihara Siddharta. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal yang kuat dalam membangun ruang-ruang dialog, kerja sama, dan solidaritas di antara pemuda lintas iman,” ujarnya kepada wartawan.
Terdapat enam pernyataan sikap pemuda lintas iman Provinsi Banten. Pertama, mendorong Pemerintah Provinsi Banten dan DPRD untuk terbuka mendengar aspirasi rakyat serta mengevaluasi kebijakan yang memberatkan masyarakat. Kedua, menolak tindakan provokatif, kekerasan, dan aksi anarkis, serta mengajak semua pihak menjaga ketertiban dan kedamaian.
Ketiga, mengecam keras segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap etnis dan kelompok minoritas. Semua warga negara memiliki hak yang sama untuk hidup aman dan dihormati. Keempat, menolak narasi kebencian berbasis SARA dan mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah.
Kelima, mendukung Polri dan TNI untuk bersikap profesional dan humanis dalam menjaga keamanan serta menindak pelaku pengrusakan fasilitas umum, tindakan anarkis, dan penjarahan secara terukur untuk menciptakan Banten yang aman dan damai. Keenam, mengajak semua elemen pemuda dan masyarakat untuk saling menjaga, membangun solidaritas lintas iman dan etnis, serta memperkuat ruang-ruang dialog. (Cah/P-3).