Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa menargetkan sebagai daerah penyangga pangan sekaligus penghasil jagung kedua terbanyak dengan kualitas terbaik di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Kami sangat mendukung penuh pemerintah pusat untuk program prioritas ketahanan pangan. Kabupaten Gowa ditargetkan menjadi salah satu penyangga pangan," kata Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin saat panen raya jagung jenis hibrida di Desa Majapai, Kecamatan Bontonompo, Gowa, Selasa.
Menurut dia, potensi Gowa menjadi daerah penyangga pangan sangat besar. Selain itu, daerah ini juga menjadi penghasil jagung terbesar kedua terbesar di Sulsel, setelah Kabupaten Jeneponto.
Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menyatakan bersama Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang, Kabupaten Gowa akan dijadikan penyangga pangan. Walaupun sudah ada daerah lain seperti Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) sebagai lumbung pangan.
"Isya-Allah, saya bersama ibu Bupati Gowa mengusahakan anggaran dari tahun ke tahun untuk memastikan bantuan bagi kebutuhan petani seperti padi dan jagung serta pupuk agar bisa difasilitasi. Maksimalkan kerja sama, kolaborasi antara Pemkab Gowa, provinsi dan pusat melalui Kementan (Kementerian Pertanian) dalam hal produksi pertanian," ujar dia.
Oleh karena itu, kata pria disapa akrab Wawan tahun ini telah direncanakan pencetakan lahan persawahan seluas 6.000 hektare, serta didorong lahan-lahan lainnya memproduksi tanaman hortikultura. Program inovasi pertanian mesti dilahirkan melalui kolaborasi kontak tani dan nelayan andalan (KTNA) dan dinas terkait.
Keberhasilan panen raya jagung berkualitas tinggi ini, menjadi contoh baik dan dapat dipasarkan bukan hanya di tingkat domestik, tapi di ekspor ke luar negeri. Dari data, target luas tanam Kabupaten Gowa sebesar 95.659 hektare dengan luas baku sawah sebesar 36.409 hektare.

Wakil Bupati Gowa Darmawansyah Muin (kanan) memberikan bantuan pertanian disela kegiatan panen raya didampingi jajaran unsur Forkopimda Gowa di Desa Majapai, Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, (12/8/2025). (ANTARA/Darwin Fatir)
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Gowa Muhammmad Fajaruddin mengatakan Kabupaten Gowa merupakan salah satu sentra komoditi Jagung dimana setiap tahunnya luas pertanaman sekitar 53.000 hektare dengan rata-rata produksi di tahun 2024 sekitar 6,7 ton per hektare.
Bila dibandingkan tahun 2025, Subround I rata-rata menghasilkan 10,7 ton per hektare. Dan Subround II naik mencapai 11 ton per hektare. Tercatat, ada peningkatan produksi.
Hal itu, menurut dia, tidak terlepas dari intervensi yang diberikan oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, baik regular dan aspirasi berupa bantuan benih, pupuk hayati padat dan POC serta pendampingan oleh penyuluh dan petugas lapangan secara intensif.
Untuk dukungan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultra Pemkab Gowa dari APBD 2024, bantuan diberikan seperti benih jagung kepada tujuh kelompok tani (KT) dengan luas lahan 68 hektare menghasilkan 1.020 ton.
Selanjutnya, benih padi dibagikan kepada 52 KT dengan luas taman 679 hektare menghasilkan 16.975 ton. Selanjutnya, untuk POC sebanyak 2.716 liter, pupuk hayati padat 234.696 sak disebar kepada 292 KT dengan luas lahan 1.347 hektare.
Sedangkan bantuan APBD 2025, berupa benih jagung kepada 82 KT dengan luasan lahan tanam 1.087 hektare menghasilkan 12,305 ton. Benih padi, kepada 312 KT, luas tanam 4.414 hektare mampu dihasilkan 110,349 ton.
Pupuk cair POC dibagikan sebanyak 28.278 liter dibagikan kepada 274 KT untuk lahan 4.713 hektare, dan Insektisida sebanyak 4.713 liter disalurkan kepada 274 KT dengan luasan 4.713 hektare.
"Kami berharap kegiatan panen raya ini menjadi contoh nyata, bahwa sektor pertanian khususnya komoditas jagung memiliki prospek cerah apabila dikelola dengan baik. Kami mendorong adopsi teknologi pertanian presisi serta penguatan kelembagaan petani agar mampu bersaing di pasar domestik maupun ekspor," ujarnya optimistis.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.