
Resmikan Fasilitas Pengolahan Energi Terbarukan dari Limbah Kelapa Sawit Pertama di Papua
Tunas Sawa Erma (TSE) Group, perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, melalui unit usahanya PT Berkat Cipta Abadi (BCA) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dan Compressed Biomethane Gas (CBG) pertama di Papua. Peresmian dua fasilitas energi terbarukan ini diselenggarakan pada Jumat (1/8).
“Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan fasilitas Compressed Biomethane Gas yang kita resmikan hari ini merupakan realisasi dari visi TSE Group dalam membangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan, efisien, terdepan, ramah lingkungan, dan menyejahterakan masyarakat sekitar,” ungkap Presiden Komisaris TSE Group, Robert Seung dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu (2/8).
Melalui fasilitas ini, tambah dia, TSE Group tidak hanya mengelola limbah, tapi mengubahnya menjadi solusi energi yang konkret. Inovasi ini juga menjadi tonggak penting dalam perjalanan perusahaan mewujudkan visi sekaligus untuk mencapai target global net zero emissions.
Sementara itu, Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mendukung pembangunan pabrik energi terbarukan pertama di tanah Papua Selatan ini. Gubernur menambahkan, pembangunan biogas sudah sesuai dengan rencana pemerintah Indonesia terkait swasembada pangan dan energi.
“Ini adalah langkah awal yang baik. Saya mengucapkan terima kasih untuk TSE Group karena telah memulai proyek biogas di Papua. Mudah-mudahan peresmian biogas di Kabupaten Merauke bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lain di Papua,” imbuhnya.
Dukungan dan ucapan lainnya juga disampaikan Bupati Merauke, Yoseph Gebze. Ia mengatakan bahwa pemerintah dan masyarakat Merauke mengucapkan selamat atas terbangunnya fasilitas yang ada.
"Ke depan, kita berharap dengan adanya fasilitas penghasil energi terbarukan ini pembangunan di Merauke akan menuju ke pembangunan ramah lingkungan,” ujarnya.
Fasilitas ini dirancang untuk mengolah 1.000 m³ limbah cair kelapa sawit (POME) per hari. Melalui proses biogas, limbah ini menghasilkan gas metana, yang sebagian besar digunakan untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan guna mendukung operasional pabrik dan kantor perusahaan.
Adapun nantinya, sisa gas metana kemudian dikompresi menjadi CBG dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan solar pada genset. Inisiatif ini memungkinkan penambahan pengurangan konsumsi solar hingga 1 Juta liter per tahun, sekaligus meningkatkan efisien energi di fasilitas operasional kantor TSE Group.
Setidaknya ada tiga manfaat langsung yang dapat dirasakan dari pembangunan fasilitas ini yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 60.708 ton CO2 per tahun, memproduksi listrik sebesar 2 megawatt (MW) yang cukup untuk menyuplai Kernel Crushing Plant (KCP) berkapasitas 150 ton/hari dan mengurangi penggunaan solar hingga 4 juta liter per tahun. (E-3)