Panduan Minta Maaf yang Benar: Hindari Kalimat Klise dan Tunjukkan Ketulusan

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Hindari Kalimat Klise dan Tunjukkan Ketulusan Ilustrasi(Pinterest)

JIKA Anda ingin meminta maaf dengan sungguh-sungguh, hindarilah kalimat seperti: "Bukan itu maksud saya", "Maaf kalau kamu salah paham", atau kata "jelas". Menurut Marjorie Ingall dan Susan McCarthy, penulis buku Sorry, Sorry, Sorry: The Case for Good Apologies dan pengelola blog SorryWatch, ungkapan seperti itu justru memperburuk keadaan.

Mereka menyebutnya sebagai permainan “bad apology bingo”—daftar kalimat pembelaan diri yang membuat permintaan maaf terdengar kosong. Setelah lebih dari satu dekade mengamati dan membedah permintaan maaf publik, keduanya menegaskan: “Batas antara penjelasan dan alasan itu sangat tipis.”

Mengapa Minta Maaf Itu Sulit?

Menurut Karina Schumann, profesor psikologi dari University of Pittsburgh, salah satu alasan utama kita enggan minta maaf adalah karena hal itu mengguncang citra diri kita sebagai orang baik atau kompeten.

“Kita ingin merasa baik tentang diri sendiri, dan ingin dilihat secara positif oleh orang lain,” ujar Schumann.

Menerima tanggung jawab berarti mengakui kita telah menyakiti orang lain—dan itu tidak mudah, apalagi jika kita merasa situasi atau orang lain juga punya andil dalam konflik. Namun, penjelasan semacam ini tetap bisa diberikan asal dilakukan dengan hati-hati dan tanpa menghindari tanggung jawab.

Unsur Permintaan Maaf yang Efektif

Schumann mengembangkan kerangka delapan unsur permintaan maaf yang baik. Namun ia menekankan, ini bukanlah daftar ceklis kaku, melainkan elemen yang bisa disesuaikan dengan situasi:

  • Mengakui kesalahan secara langsung
  • Menyebutkan dampak dari kesalahan tersebut
  • Menunjukkan empati dan rasa sesal
  • Menyatakan niat untuk memperbaiki
  • Menjanjikan perubahan di masa depan—dan menepatinya
  • Mendengarkan reaksi dari pihak yang tersakiti
  • Memberikan bentuk perbaikan nyata (jika mungkin)
  • Mengucapkan secara eksplisit: “Saya minta maaf” atau “Saya menyesal”

“Jika kalimat ‘saya minta maaf’ hilang, maka semua elemen lain bisa jadi tak dianggap sebagai permintaan maaf,” tegas Schumann.

Kata-kata seperti “tetapi” sebaiknya dihindari karena terkesan defensif. Menunda menyampaikan alasan atau penjelasan mungkin adalah pilihan bijak, hingga hubungan sudah cukup pulih untuk menerimanya.

Tunjukkan Upaya, Jangan Hanya Kata-Kata

Sebuah studi menunjukkan permintaan maaf dengan kata-kata yang sedikit lebih panjang dan bernuansa dianggap lebih tulus, karena mencerminkan usaha dan ketulusan si pengucap. Memberi bunga, memperbaiki kerusakan, atau menunjukkan sikap baru yang konsisten juga dapat memperkuat pesan maaf.

Contohnya, Ingall menceritakan setelah bertengkar, suaminya mungkin tak terlalu pandai merangkai kata, tetapi akan menunjukkan rasa penyesalan melalui tindakan: memasak lebih banyak atau membereskan rumah.

Dengarkan dan Jangan Egois

Permintaan maaf yang tulus adalah tentang mereka yang tersakiti, bukan tentang Anda. Penting untuk menunjukkan Anda benar-benar memahami kenapa tindakan Anda menyakitkan dan bersedia mendengarkan perasaan mereka tanpa menyela atau membela diri.

“Yang paling diinginkan orang saat mereka tersakiti adalah didengarkan dan dimengerti,” ujar Ingall.

Apakah Gender Berpengaruh?

Meski perempuan mengaku lebih sering minta maaf dibanding pria, Schumann menjelaskan ini lebih karena perbedaan persepsi. Pria cenderung memiliki ambang lebih tinggi tentang apa yang layak untuk dimintai maaf. Namun ketika ambang itu terlampaui, mereka juga sama bersedianya meminta maaf.

Minta Maaf Itu Tanda Kekuatan

Ingall dan McCarthy mengawali SorryWatch untuk mengejek permintaan maaf para tokoh publik yang lebih mirip manuver PR. Namun pasca era Trump, proyek ini bergeser ke ranah edukatif: menunjukkan bahwa permintaan maaf sejati justru adalah tindakan berani.

“Permintaan maaf adalah pengakuan bahwa kita gagal memenuhi standar kita sendiri dan orang lain,” kata Ingall. “Tapi juga alat untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan.”

Haruskah Kita Minta Maaf Jika Tidak Benar-Benar Menyesal?

Menurut Ingall, terkadang iya—jika Anda lebih menghargai hubungan daripada keinginan untuk merasa “benar”.

Karena pada akhirnya, permintaan maaf bukan tentang siapa yang menang atau kalah, tapi tentang keberanian untuk menjembatani jarak yang tercipta akibat kesalahan, dan tekad untuk memperbaiki sesuatu yang rusak. (The Guardian/Z-2)

Read Entire Article