
Operasi Patuh Lodaya 2025 digelar di Kota Bandung dimulai hari Senin, 14 Juli hingga Minggu, 27 Juli. Operasi penertiban lalu lintas ini akan menyasar pada sejumlah titik, seperti Jalan Asia Afrika, Jalan Djundjunan, dan Jalan Kopo.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, operasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas.
Berdasarkan data Satlantas Polrestabes Bandung pada tahun 2024, angka kecelakaan lalu lintas di Bandung mencapai 108 orang. Angka ini mengalami peningkatan pada tahun 2023 yang mencapai 103 orang.
“Maka dari itu nanti anggota kami akan lebih banyak memberikan edukasi, penyuluhan dan juga jika memang melaksanakan operasi di jalan adalah bentuknya teguran. Jadi kita bagaimana mengingatkan kepada masyarakat harus patuh terhadap lalu lintas karena meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas,” kata Budi Sartono usai menggelar Apel Operasi Patuh Lodaya 2025, di Mapolrestabes Bandung, Jawa Barat, Senin (14/7).

Bandung Kota Termacet
Selain masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas, Bandung juga menjadi kota termacet pertama di Indonesia. Hal ini berdasarkan survei dari TomTom Traffic Index Tahun 2024.
Budi mengatakan, telah berdiskusi dengan Pemerintah Kota Bandung untuk turut serta dalam penindakan parkir liar dan pedagang kaki lima yang mengakibatkan kemacetan.
“Karena ini salah satu kemarin yang dibahas pada saat rapat gabungan yang menimbulkan kemacetan bukan hanya meningkatnya volume kendaraan dan jalan yang kecil, tetapi juga adanya parkir-parkir liar termasuk PKL-PKL (pedagang kaki lima) yang mungkin menutupi bahu jalan,” jelas Budi.

Turunkan 300 Personel
Untuk Operasi Patuh Lodaya, Polrestabes Bandung menurunkan kurang lebih 300 personel gabungan. Selain itu, jenis tilang yang akan digunakan adalah Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
“Untuk kota Bandung sendiri total gabungan yaitu 300 personel, gabungan dari Polrestabes, Dishub atau Satpol PP termasuk dari Denpom. Ya pasti ada, tetap ada, tilang pasti kita gunakan adalah tilang ETLE,” kata Budi.