
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengingatkan para investor agar tetap bijak dalam mengambil keputusan investasi di tengah gejolak politik. Ia menegaskan agar investor tidak mudah terpengaruh oleh rumor, baik yang beredar di masyarakat maupun media sosial.
"Saya menghimbau kepada para investor agar betul-betul bijak dalam berinvestasi, tidak berdasarkan rumor, tetapi berlandaskan pada fakta," ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Senin (1/9).
Pernyataan ini disampaikan menyusul pelemahan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Senin (1/9). IHSG merosot 3,51% atau turun 274,55 poin ke level 7.555,94 akibat tekanan jual besar-besaran.
Meski demikian, Inarno optimistis pasar modal Indonesia akan kembali pulih. Menurutnya, sinergi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan akan menjaga pasar tetap teratur, wajar, dan efisien.
"Dalam kondisi saat ini, yang penting adalah tetap percaya diri bahwa kita akan terus maju ke depan," tegasnya.
Head of Research and Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menyampaikan, pasar di Indonesia merespons negatif atas terjadinya ketidakstabilan politik yang terjadi pekan lalu, yang berlanjut sampai dengan akhir pekan, di hari Sabtu dan Minggu.
"IHSG sempat melemah 1,2% menjadi 7.736,1 dan terjadi arus modal asing keluar cukup besar di pasar saham mencapai Rp2,15 triliun," kata Rully dalam keterangan resmi, Selasa (2/9).
Rupiah terhadap dollar AS mengalami apresiasi, setelah melemah cukup signifikan pada hari Jumat, dan kemarin ditutup pada level 16.421 terhadap US$. Hal ini terbantu oleh indeks US$ (DXY) yang mengalami tren menurun dalam tiga hari terakhir, dan kemarin berada pada level 97,54, yang merupakan level terendah selama lebih dari sebulan. (E-3)