
MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan Nikah Fest 2025 menjadi bukti kehadiran negara dalam membantu warga negara dalam melangsungkan pernikahan yang sah dan diakui negara.
"Ini sangat membantu, sangat-sangat membantu masyarakat. Ini satu bukti bahwa negara datang untuk membantu warganya dalam melangsungkan perkawinan. Banyak sekali orang mau melangsungkan perkawinan, tapi terhambat dengan biaya. Ini gratis semuanya," terangnya saat Nikah Fest 2025 di Masjid Istiqlal Jakarta (4/9).
Kegiatan itu diikuti 100 pasang mempelai. Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) juga mengadakan acara serupa yang diikuti juga 100 pasang mempelai. Menag mengungkapkan kegiatan itu juga akan diperluas pelaksanaannya di daerah lain.
"Ini setiap 2 bulan Kementerian Agama melakukan perkawinan masal seperti ini di Istiqlal. Dan diikuti juga di sejumlah provinsi dan kabupaten, ya dengan demikian itu akan sangat-sangat membantu masyarakat yang tidak mampu untuk melegalkan hubungan mereka," lanjutnya.
Menurutnya, pernikahan yang difasilitasi negara juga merupakan hal baru yang belum ditemukan di negara lain. Ia pun mengungkapkan pernikahan gratis itu akan membantu warga dalam melakukan penghematan dan merencanakan masa depan keluarga.
"Lebih baik uang yang banyak itu dipakai untuk modal usaha buat pasangan mereka. Bisa melahirkan anak yang solid, terprogram, pendidikannya bagus ya," sambungnya.
Menag berharap kegiatan itu menjadi tradisi positif sebab sangat membantu masyarakat dalam menghadapi dan menjalani proses pernikahan.
"Bagi keluarga masyarakat yang tidak sanggup untuk mengurus perkawinannya dengan birokrasi yang sangat panjang mungkin ya. Maka pemerintah pun juga mempersiapkan memotong birokrasi itu dan memberikan persiapan kepada mereka," jelasnya.
Selain itu, kegiatan serupa juga dilakukan di negara lain yang terdapat warga negara Indonesia (WNI).
"Ya di luar negeri kita sudah melakukan di Taiwan bulan lalu, itu 87 pasang. Akan menyusun nanti Hongkong, Malaysia, Saudi Arabia, dan di negara-negara yang besar umat warga Indonesia-nya," pungkasnya. (Ant/M-3)