
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (7/7) waktu setempat. Terlebih dahulu perwakilan Israel tengah bertemu dengan pihak Hamas di Qatar.
Mengutip Reuters (7/7), Trump menyatakan optimis bahwa kesepakatan dapat tercapai dalam pekan ini. Netanyahu pun menyebut pertemuannya dengan Trump akan mendorong kelanjutan pembicaraan yang tengah berlangsung di Doha, Qatar.
Ini akan menjadi kunjungan ketiga Netanyahu ke Gedung Putih sejak Trump kembali menjabat pada Januari. Pertemuan ini berlangsung usai Trump memerintahkan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran bulan lalu, yang kemudian disusul dengan gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari antara Israel dan Iran.
Pemerintah Israel berharap bahwa konflik singkat dengan Iran tersebut dapat membuka peluang diplomatik baru di kawasan.
Menteri Israel yang juga anggota kabinet keamanan Netanyahu, Avi Dichter, mengatakan pembahasan Netanyahu dan Trump diperkirakan tidak hanya akan mencakup Gaza, tetapi juga kemungkinan normalisasi hubungan dengan Lebanon, Suriah, dan Arab Saudi.
“Saya kira pertemuan ini akan berfokus pada istilah yang selama ini sering kami gunakan namun kini punya makna nyata: Timur Tengah Baru,” kata Dichter.

Adapun menjelang pertemuan, Netanyahu mengatakan bahwa ia akan menyampaikan terima kasih kepada Trump atas serangan udara terhadap situs nuklir Iran, dan menegaskan bahwa tim negosiator Israel tengah mendorong kesepakatan dengan Hamas di Doha.
Negosiasi Israel dan Hamas pada Senin memasuki hari kedua. Seorang pejabat Israel menyebut atmosfer pembicaraan yang dimediasi Qatar dan Mesir sejauh ini berjalan positif. Namun, pejabat Palestina menyebut pertemuan pertama pada Minggu belum membuahkan hasil konkret.
Bahkan seorang pejabat Israel lainnya menyebut isu bantuan kemanusiaan juga telah dibahas di Doha, meski belum ada rincian yang diungkapkan.
Proposal gencatan senjata selama 60 hari yang didukung AS mencakup pembebasan sandera secara bertahap, penarikan pasukan Israel dari sebagian wilayah Gaza, serta pembicaraan lanjutan mengenai penghentian perang secara keseluruhan.
Hamas selama ini menuntut penghentian total perang sebelum membebaskan sisa sandera. Sebaliknya, Israel menegaskan tidak akan menghentikan serangan sebelum seluruh sandera dibebaskan dan Hamas dibubarkan.