
KETUA Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar, mengingatkan pentingnya kerukunan untuk menjaga stabilitas di Indonesia. Hal tersebut disampaikan menyusul terjadinya kerusuhan di beberapa daerah belakangan ini.
"Stabilitas itu sangat penting sekali dan amat sangat diperlukan. Karena tanpa stabilitas kita tidak bisa melakukan usaha di bidang ekonomi dengan baik," kata Anwar di Jakarta, Selasa (2/9).
Selain ekonomi, Anwar mengatakan, tanpa adanya stabilitas itu juga akan berdampak pada sektor pendidikan dan sektor keagamaan yang tidak akan berjalan baik.
"Tanpa stabilitas kita tidak mungkin melakukan kegiatan pendidikan dengan baik, bahkan tanpa stabilitas kita tidak bisa beribadah dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa menjaga stabilitas dapat dimulai dengan menjalin kerukunan untuk menumbuhkan toleransi, saling menghargai, dan menjalin kebersamaan antarsesama warga negara.
Oleh karena itu, sejumlah tokoh lintas agama pun berkumpul untuk menyampaikan pesan perdamaian dan kerukunan bagi setiap umat.
"Mari kita jaga terus hubungan ini antara agama, saling menghormati, saling menghargai, dan ini akan menjadi sesuatu modal penting bagi negara ini," tuturnya.
Beberapa tokoh agama yang hadir dalam pernyataan sikap tersebut, di antaranya Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum MATAKIN Budi Santoso Tanuwibowo, perwakilan Keuskupan Agung Jakarta, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Jacklevyn Manuputty.
Kemudian, Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Engkus Ruswana, Ketua Umum Permabudhi Prof Philip K. Widjaja, Waketum MUI Marsudi Suhud, Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama Yusnar Yusuf, dan perwakilan Kepemimpinan Spiritual Eko Sriyanto Galgendu. (Fik/P-2)